19

2.7K 259 8
                                    

Tharn pun lantas mendudukkan Gulf di kursi penumpang secara hati hati. dengan Gulf yang sedari tadi terkekeh karena melihat wajah sang pujaan terlihat sangat emosi.

"Phi Tharn~ meluapkan emosinya dirumah saja ya, aku tidak mau kita berdua tinggal nama selama perjalanan nanti. menikah sama kalian saja belum" kata Gulf yang sukses membuat Tharn terkekeh geli seketika. ada saja perkataan yang diucapkan oleh seorang Gulf Kanawut meredakan emosi mereka.

"aku tau sayang, hanya saja mereka berdua kelewatan setelah selama ini aku cukup berbaik hati untuk membiarkannya" kata Tharn sambil menyalakan mobilnya dan membuat seorang Gulf lantas menatapnya dengan penuh keheranan.

"aow, kamu sudah tau? kenapa diam saja kalau begitu?" tanya Gulf dengan penasaran.

"*tertawa* tentu saja berkat mereka, memudahkanku untuk tidak mengotori tanganku dengan membunuh jalang jalang itu" kata Tharn yang dibalas kekehan oleh Gulf.

"hee~ Phi Tharn licik~" seringai Gulf dengan dibalas kecupan ringan dari Tharn.

tenang mereka kena lampu merah kok 😌👌.

.

.

sesampainya di Mansion HQ, mobil Marcedes Benz hitam yang membawa dua artis lelaki tersebut sudah sampai duluan dibanding Tharn dan Gulf nya sendiri. yaa karena mereka lebih asik berpacaran tentu saja, sampai Gulf dikagetkan dengan tarikan seseorang yang membuatnya langsung terduduk di atas pangkuan orang tersebut.

siapa lagi kalau bukan Mew Suppasit.

"dari caramu seperti ini sepertinya kau sudah tau yaa Phi" tanya Gulf sambil mengalungkan tangannya kebelakang leher Mew sambil menatap mata elang tersebut dengan gairah miliknya.

"kau tidak apa?" tanya Mew saat melihat goresan tipis dari pipi seorang Gulf Kanawut.

"aku tidak apa Phi, kau tidak perlu cemas~ kalian berdua terlalu berlebihan saat aku terluka sedikit saja" kekeh Gulf sambil mengecup bibir tipis Mew dengan lembut.

"kau terlalu berharga bagi kami Kana, jadi mau kau apakan dua hama itu?" tanya Mew sambil mengelus wajah Gulf dengan lembutnya.

sedangkan Tharn sedari tadi tengah mengambil satu tangan Gulf dan mengecupnya dengan lembut.

lihatlah, Gulf benar benar seperti seorang Raja sekarang.

"hmm~ entahlah. sebenarnya aku terlalu malas untuk mengotorkan tangan ini, jadi bagaimana jika aku membiarkan kalian untuk bermain dengan mereka? setelahnya baru aku akan mendapatkan ide" senyum manis Gulf yang membuat kedua lelaki dominan tersebut terkekeh ringan.

Sadis...dan sexy.

.

.

MewTharn dan Gulf pun lantas sudah berada di penjara bawah tanah yang di khusus kan oleh Mew jika ada orang yang mengganggu dirinya.

dan disini pula lah terjadinya adegan berdarah karena bisa Gulf cium aroma ini adalah aroma darah.

dan disana pula terlihat dua lelaki yang terlihat ketakutan dengan tangisan diwajah mereka.

"haloo~ kita bertemu lagi" riang Gulf saat bertemu dengan keduanya, membuat si Lhong dan juga Art bergidik ngeri saat mendengarkan suara yang sangat familiar ditelinga mereka. saat ini keduanya tengah di tutupi oleh kain hitam dengan tangan dan kaki mereka terikat dengan sangat erat.

"G...Gul...Gulf...M...Maaf...Maafkan-" belum sempat Art melanjutkan kata katanya, seketika Gulf pun terkekeh ringan dengan ia seketika membuka paksa kain hitam yang menutupi kepala keduanya.

Mine or Not ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang