25

1.8K 186 6
                                    

(ditempat lain)

terlihat seorang lelaki tengah memegang pistol miliknya. siapa lagi kalau bukan Hai. dengan seorang wanita yang baru saja masuk keruangannya, dengan pakaian seksi yang ia kenakan.

"bagaimana?" tanya Hai sambil meminum Kopi yang baru saja diantarkan oleh wanita itu.

"Tuan Mew saat ini tengah berada dikantornya bersama dengan tunangannya, sedangkan Tuan Tharn masih sibuk dengan schedule nya" kata Wanita itu sambil menyerahkan sebuah Map yang berisikan scedule apa saja yang dijalankan oleh MewTharn dan juga Gulf.

setelah ia membukanya Hai pun menaruh Map itu diatas meja dengan dirinya yang menyandarkan tubuhnya ke kursi empuk miliknya.

"tetap awasi mereka" kata Hai yang dibalas dengan anggukan oleh Wanita itu, setelahnya Wanita itu pun undur diri untuk pergi dari ruangan milik atasannya.

sepeninggal wanita itu kursi Hai pun ia putar sehingga menampakkan padatnya Kota bangkok dari atas gedung miliknya.

dengan seringai yang terpasang diwajah nya.

"sebentar lagi, keluargamu akan mati ditanganku Jongcheveevat" bisik Hai dengan seramnya.

ia benar benar harus memusnahkan semua kutu yang telah membunuh keluarganya. mau itu dengan cara yang baik maupun buruk.

.

.

(dilain tempat)

.

tidak jauh dari kota Bangkok ada sebuah Villa besar disana, tempat itu adalah markas bagi para musuh dan pendiri dari BlackRed itu sendiri.

Title Tanatorn Saenangkanikorn. musuh bagi keluarga Jongcheveevat.

Title saat ini tengah berada disebuah pintu kamar yang terlihat sangat besar dengan ukiran yang terlihat mengerikan, saat ia membukanya terlihat seorang wanita tengah terduduk sambil memandangi dunia yang terlihat luas namun tidak bagi dirinya. Wanita itu terlihat rapuh dan kosong.

"bagaimana kabarmu?" tanya Title dengan santainya, tetapi tidak dijawab oleh si Wanita tersebut.

Wanita itu terus dan terus berdiam untungnya Title tidak terlalu peduli akan hal itu karena sedari ia masih bayi pun tidak ada satu orang yang mengasihi dirinya, jadi ia sudah terbiasa akan hal ini.

"aku akan mengatakannya sekali untuk kebahagiaanmu. Anakmu, atau bisa disebut dengan kakak tiriku akan dinikahi oleh si kembar Jongcheveevat" kata Title. yang sontak membuat si wanita itu langsung berjengit kaget, meskipun ia tetap tidak melihat wajah Title.

"dan kakakmu Marian Traipipattanapong sudah meninggal ditangan anak buahku" kata Title yang langsung berjalan keluar dari kamar tersebut.

setelahnya Wanita itu pun terjatuh sambil memegangi kepalanya dengan tangisan di wajahnya.

"Kakak....hiks....kakak maafkan aku" bisik si wanita tersebut dengan isakannya sambil memukul mukul dadanya yang terasa sakit.

"Gulf....anakku....maafkan Ibu nak...." isak sang Wanita tersebut yang ternyata adalah Ibunda dari Gulf Kanawut.

seharusnya semua ini tidak terjadi.

seharusnya ia tidak harus menyetujui Marian untuk menyudahi perang antar keluarga miliknya dan keluarga Jongcheveevat.

seharusnya waktu itu ia mendengarkan apa kata suaminya.

seharusnya ia tidak mempercayai apa kata si bajingan itu.

banyak kata Seharusnya yang berada di kepala Wanita itu, ia sudah benar benar lelah akan hal ini, satu satunya alasan dirinya hidup adalah ia hanya ingin bertemu dengan Anak tercintanya, Bayi sembilan bulan yang telah ia lahirkan kedunia ini bersama suami tercintanya. ia hanya ingin bertemu dengan Gulf sekali saja.

tangisan itupun kembali pecah.

.

.

Gulf kini sedang menonton televisi di rumahnya, bersama dengan Mew yang juga di sampingnya.

tiba tiba Gulf pun lantas mendudukkan diri diatas tubuhnya Mew dan memeluknya dengan erat, kali ini ia hanya meminta sebuah pelukan hangat dari kekasih nya. apalagi setelah beberapa hari ini terjadi insiden yang sungguh sangat tidak mengenakkan dirinya.

"kenapa?" tanya Mew sambil menatap Gulf kebingungan, tetapi tangannya tetaplah bergerak untuk mengelus rambut halus milik sang pujaan hati.

"setelah semua ini selesai, aku benar benar membutuhkan liburan..." gumam Gulf yang tentunya bisa didengar oleh Mew. karena kepala Gulf tengah ia sandarkan di bahu tegap milik sang pujaan.

"kau mau kemana hm?" tanya Mew dengan senyum tampannya.

"kemana saja asal bersama kalian bertiga" balas Gulf lagi.

entah kenapa Mew merasa Gulf seperti anak kecil sekarang, membuat sang dominan terkekeh mendengarnya.

"Tharn akan memakanmu kalau dia melihatmu seperti ini Kana" kekeh Mew yang dibalas pukulan pelan dari Gulf di dadanya.

"jangan menyebalkan sekarang ihs" kesal Gulf meskipun ia tetap memeluk Mew.

sampai....

"wow, apakah dia yang bernama Gulf Kanawut?"

mendengar ada suara seseorang membuat MewGulf pun lantas menolehkan kepalanya dan membuat Mew agak terkejut dengan kehadiran kedua orang ini.

"Joss? Win? apa yang kalian lakukan disini?" tanya Mew dengan bingungnya.

lelaki yang dipanggil sebagai Joss itupun lantas duduk diikuti oleh Win yang kini duduk disamping Gulf.

sambil memeluk Gulf dengan senyum kelincinya.

"sebenarnya aku mau datang 2 hari kemudian bersama dengan Luke, tapi sepertinya dia tak bisa pulang sekarang karena tertahan akan sesuatu. sedangkan Bright saat ini tengah membeli sesuatu di pasar gelap" mendengar perkataan Joss barusan bisa Mew tebak apa yang tengah dibeli oleh adik iparnya itu.

"ahh aku lupa mengenalkan, dia Gulf Kanawut dan Gulf mereka adalah orang orang yang kemaren aku ceritakan padamu" kata Mew.

Gulf yang mendengarnya pun lantas tersenyum manis.

"perkenalkan namaku Gulf Kanawut Traipipattanapong seperti yang kalian dengar juga pastinya aku adalah seseorang yang dijuluki sebagai Sky"

Win yang mendengarnya tentu semakin senang, ia pun semakin mengeratkan pelukannya dengan Gulf.

"salam kenal naa Phi Gulf, senang sekarang rasanya bisa bertemu denganmu. apalagi Phi adalah keponakannya Tante Marian hehe"  mendengarnya membuat Gulf membalas senyuman kelinci Win dengan senyum kucing nya Gulf.

seketika datanglah satu orang lagi yang akhirnya membuat Win melepaskan pelukannya dari Gulf dan beralih memeluk orang itu.

"Phi Baii~ akhirnya kamu datang" senang Win dengan senyumannya yang membuat Bright mengelus rambut Win dengan gemas.

"iya Win, ngomong ngomong apakah dia tunanganmu itu Phi?" tanya Bright sambil menatap Gulf dengan penasaran.

Mew pun menjawabnya dengan anggukan, sampai ia seketika mendapatkan sebuah telepon.

"aku keluar dulu sebentar, Gulf berbaurlah bersama mereka" kata Mew sambil mengecup keningnya Gulf dan pergi keluar sambil mengangkat telepon nya.

sepeninggal Mew, Win pun menarik tangan Gulf untuk membantunya di dapur.

"Phi bisa masak bukan, kita bikin makan siang yukk" mendengar perkataan Win membuat Gulf lantas tersenyum dengan anggukannya.

"Bright, kenapa aku seperti melihat tingkahnya anak TK ya?" tanya Joss saat melihat Win dan Gulf tengah tersenyum satu sama lainnya.

"entahlah, yang pasti asal itu membuat Win tersenyum dengan indahnya aku akan ikut bahagia bersama nya" kata Bright dengan senyumannya.

dan Joss yang mendengarnya langsung menggeplak kepala Bright.

"gausah terlalu Cheesy ya...cringe dengernya"

dan Bright hanya terkekeh mendengar perkataan dari kakak iparnya ini.

(TBC)

Mine or Not ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang