PART 50

327 34 7
                                    

Hari ini mentari tersenyum hangat menyapa semua insan yang ada di bumi termasuk gadis mungil dengan pipi chubby dan rambut kecoklatan bernama Chu Ga Eul....

Hari ini  seperti pagi-pagi biasanya, ia mulai paginya dengan segelas air putih yang  disuguhkan langsung oleh pangeran tampan dari negeri dongeng   yang telah mengisi hari-hari nya selama 8 tahun

Setelah itu mereka turun untuk sarapan pagi , hari ini sarapannya cukup simple yaitu roti panggang saus strawberry kesukaan sang gadis

Yang membuat berbeda adalah sejak minggu lalu gadis itu rutin mengkonsumsi jus buah delima yang di  buat langsung oleh tangan berbakat sang pembuat tembikar muda

Belakangan ini dia sangat protektif terhadap kesehatan kekasihnya , dia akan datang setiap pagi untuk membangunkan Ga Eul sama seperti di London dulu dan tentunya sifat cerewet seorang Daniel So itu muncul lagi kepermukaan

Tidak hanya itu, Yi Jung juga menempatkan dirinya seperti alarm berjalan yang selalu mengingatkan jadwal minum obat , apa yang boleh  dimakan apa yang tidak boleh dimakan dan banyak lagi,  dia sudah seperti assistance dokter Ki Yi Kyung

Namun alih-alih kesal Ga Eul malah sangat menyukai sifat protektif Yi Jung yang menurutnya sangat menggemaskan

"Honey...Cha cepat makan rotinya , dan ini jus pome nya"

"Gumawo honey..." Ga Eul tersenyum manis

Tuhan ..... terimakasih bahwa ditengah cobaan ini kau masih menghadirkan dia di dalam hidupku ...

Terimakasih telah mempertemukan aku dengan  pria  yang luar biasa ini, aku masih bisa kuat dan  optimis itu semua berkat perannya...

Bukan hanya kekasih....dia juga teman , sahabat, penyemangat, bodyguard, dia adalah segalanya...dia adalah Duniaku....

Tuhan....ijinkan Aku berada dimana duniaku berada , aku tahu terkadang ia lelah, tapi tolong jangan buat duniaku meninggalkan aku..... Seperti cinta cinta sebelumnya

Kumohon....

"Hei..... kenapa melihatku seperti itu?" Suara Yi Jung membuyarkan seluruh lamunan Ga Eul

"Bukan apa apa"

"Aaaaa aku tau matamu terpaku oleh ketampanan ku bukan?"

."dih terlalu percaya diri"

"Sudahlah mengaku saja ...."

"Sudah ku bilang bukan"

"Kalian berdua ini selalu saja berdebat tentang hal yang tidak penting" ibu Ga Eul menyela

"Itulah bagian dari romantisme kami eommanim"

"Sejak kapan perang mulut bisa dikatakan sebagai romantisme?" Ga Eul protes

"Apapun yang kau lakukan denganmu semuanya adalah romantisme, bahkan setiap pertengkaran kita aku sangat menyukainya, karena setiap pertengkaran yang kita lalui pasti ada hikmah dibaliknya setiap pertengkaran membuat kita semakin dewasa dan semakin memahami satu sama lain maka  dari itu aku sangat menyukai nya"

Ga Eul tertegun mendengar kata-kata bijak kekasihnya itu, semakin hari pria ini semakin dewasa saja menurutnya, mungkin setiap pertengkaran itulah yang selalu mendewasakan mereka berdua

"Yak... Kenapa kau jadi bengong cepat habiskan rotinya yang setelah itu kita pemotretan"

"Iya cerewet, tidak sabaran sekali ini masih pagi dan pemotretannya masih jam 8 aku masih punya banyak waktu untuk bersiap-siap"

"Hahaha aku sudah tidak sabar memegang kamera ku setelah sekian lama Daniel So akhirnya hidup kembali"

"Ne, akhirnya si cerewet Daniel So kembali menghantui hari-hariku, " ga Eul terkekeh

Sacrifice LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang