Hari ini mentari tersenyum hangat menyapa semua insan yang ada di bumi termasuk gadis mungil dengan pipi chubby dan rambut kecoklatan bernama Chu Ga Eul....
Hari ini seperti pagi-pagi biasanya, ia mulai paginya dengan segelas air putih yang disuguhkan langsung oleh pangeran tampan dari negeri dongeng yang telah mengisi hari-hari nya selama 8 tahun
Setelah itu mereka turun untuk sarapan pagi , hari ini sarapannya cukup simple yaitu roti panggang saus strawberry kesukaan sang gadis
Yang membuat berbeda adalah sejak minggu lalu gadis itu rutin mengkonsumsi jus buah delima yang di buat langsung oleh tangan berbakat sang pembuat tembikar muda
Belakangan ini dia sangat protektif terhadap kesehatan kekasihnya , dia akan datang setiap pagi untuk membangunkan Ga Eul sama seperti di London dulu dan tentunya sifat cerewet seorang Daniel So itu muncul lagi kepermukaan
Tidak hanya itu, Yi Jung juga menempatkan dirinya seperti alarm berjalan yang selalu mengingatkan jadwal minum obat , apa yang boleh dimakan apa yang tidak boleh dimakan dan banyak lagi, dia sudah seperti assistance dokter Ki Yi Kyung
Namun alih-alih kesal Ga Eul malah sangat menyukai sifat protektif Yi Jung yang menurutnya sangat menggemaskan
"Honey...Cha cepat makan rotinya , dan ini jus pome nya"
"Gumawo honey..." Ga Eul tersenyum manis
Tuhan ..... terimakasih bahwa ditengah cobaan ini kau masih menghadirkan dia di dalam hidupku ...
Terimakasih telah mempertemukan aku dengan pria yang luar biasa ini, aku masih bisa kuat dan optimis itu semua berkat perannya...
Bukan hanya kekasih....dia juga teman , sahabat, penyemangat, bodyguard, dia adalah segalanya...dia adalah Duniaku....
Tuhan....ijinkan Aku berada dimana duniaku berada , aku tahu terkadang ia lelah, tapi tolong jangan buat duniaku meninggalkan aku..... Seperti cinta cinta sebelumnya
Kumohon....
"Hei..... kenapa melihatku seperti itu?" Suara Yi Jung membuyarkan seluruh lamunan Ga Eul
"Bukan apa apa"
"Aaaaa aku tau matamu terpaku oleh ketampanan ku bukan?"
."dih terlalu percaya diri"
"Sudahlah mengaku saja ...."
"Sudah ku bilang bukan"
"Kalian berdua ini selalu saja berdebat tentang hal yang tidak penting" ibu Ga Eul menyela
"Itulah bagian dari romantisme kami eommanim"
"Sejak kapan perang mulut bisa dikatakan sebagai romantisme?" Ga Eul protes
"Apapun yang kau lakukan denganmu semuanya adalah romantisme, bahkan setiap pertengkaran kita aku sangat menyukainya, karena setiap pertengkaran yang kita lalui pasti ada hikmah dibaliknya setiap pertengkaran membuat kita semakin dewasa dan semakin memahami satu sama lain maka dari itu aku sangat menyukai nya"
Ga Eul tertegun mendengar kata-kata bijak kekasihnya itu, semakin hari pria ini semakin dewasa saja menurutnya, mungkin setiap pertengkaran itulah yang selalu mendewasakan mereka berdua
"Yak... Kenapa kau jadi bengong cepat habiskan rotinya yang setelah itu kita pemotretan"
"Iya cerewet, tidak sabaran sekali ini masih pagi dan pemotretannya masih jam 8 aku masih punya banyak waktu untuk bersiap-siap"
"Hahaha aku sudah tidak sabar memegang kamera ku setelah sekian lama Daniel So akhirnya hidup kembali"
"Ne, akhirnya si cerewet Daniel So kembali menghantui hari-hariku, " ga Eul terkekeh
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice Love
Romancecinta..... kata yang begitu sederhana tapi bisa membuat orang bahagia, sedih, bahkan menderita..... cinta tidak semudah kita menuliskannya atau mengucapkannya... bukan tentang seberapa lama kita mampu bertahan untuk tetap bersama, tapi tentang seku...