Setelah beberapa menit berciuman mereka pun saling melepaskan tautan bibir itu karena menyadari kehadiran 2 sosok perempuan yang tadi memilih untuk pergi dari ruangan tempat mereka berada saat ini ,dengan wajah memerah dan gugup Ga Eul memalingkan wajah seolah tidak terjadi apa-apa pada dirinya
"Honey ayo kita makan, sedari tadi kau hanya memandangi buburmu saja ayo cepat makan!"
Ucapan Ga Eul tersebut membuat wanita paruh baya yang cantik itu menyeringai kemudian tersenyum manis
"Oh oh ada yang sudah baikan rupanya, dan apa itu honey ...... Wah menggemaskan sekali"sang eomma menggoda
"Ajjuma,,,,"Ga Eul pun tersenyum malu
"Ya kenapa masih panggil Ajumma, bukankah sudah kukatakan untuk memanggilku ommanim?"protesnya dan wanita muda di sebelahnya hanya tersenyum saja
"Ne ommanim,"
"Oh ya Jung, dokter mengatakan besok kau sudah boleh pulang tetapi masih berada dibawah pengawasan jadi kau belum boleh melakukan banyak aktivitas arasseo?"
"Baiklah"
"Oke,,, eomma akan membereskan barang-barangmu"
Ga Eul kau juga ikut pulang bersama kami ya?"
"Ne ommanim"**********
Saat hari kepulangan Sesampainya di kediaman Yi Jung , Ga Eul tak berhenti memasang senyum, jujur ia sangat rindu untuk mengunjungi rumah besar milik ajjuma kesayangannya yang kini ia panggil Eommanim itu.
Seluruh pelayan pun tersenyum dan membungkuk saat melihat sang nyonya dan tuan muda telah sampai dirumah. Disana mereka juga sudah disambut oleh Bibi Choi sang kepala pelayan.
"Anyeonghaseo Tuan Muda Yi Jung, bagaimana keadaan anda? Kuharap semuanya baik baik saja"
"Hai bibi aku baik baik saja terimakasih sudah menghawatirkan ku"
"Ah.... Anyeonghaseo, Nona Chu ..., Kau Nona Chu kan?sudah lama aku tidak pernah melihatmu sejak terakhir kali kau datang kerumah ini"sapa bibi Choi ketika melihat gadis cantik yang ia kenal berdiri disebelah tuan mudanya,dan sang tuan muda hanya menyerngit heran karena tidak mengerti dengan maksud pembicaraan bibi Choi
"Bibi Choi, kau tau kan aku sering bicara tentang takdir, dan setiap pertemuan tidak bisa didasarkan dengan kebetulan, ini adalah takdir dan aku mengalaminya"kali ini eomma Yi Jung yang bicara
"Maksud Nyonya?" Bibi Choi tak mengerti
"Kau ingat aku pernah mengatakan bahwa aku sangat menyayangi Ga Eul dan aku merasa aku akan selalu berjodoh dengannya?" Bibi Choi hanya mengangguk
"Hari ini semua jadi kenyataan Bi, Ga Eul adalah calon menantuku,dia ternyata kekasih putra kesayangan ku Yi Jung"
"Benarkah? Saya turut bahagia mendengarnya Nona Chu sangat serasi bersanding dengan tuan muda"
YiJung yang tidak ingin larut dalam kebingungan ini lalu memilih mengajukan pertanyaan
"Apa maksud kata kata ibu barusan, bagaimana bibi Choi bisa mengenal Ga Eul?
"Itu semua karena ibu telah bertemu dengan Ga Eul dan Ga Eul juga sering datang kemari jauh sebelum kau membawanya kesini"
"Ne dan aku datang kemari karena sebuah kebaikan kecil yaitu menemukan cincin milik eommanim"Ga Eul
"Oh.....jadi begitu syukurlah kalian sudah saling mengenal
dan hal ini membuktikan bahwa kau adalah takdir ku honey"suara batin Yi Jung
"Nyonya makan siangnya sudah siap silahkan menuju ruang makan"
"Ne, bibi Choi"
Dan mereka pun makan siang bersama. Park ajjuma, Yi Jung, Ga Eul dan Cha Eun Jae.
"Hah.....ini makan siang yang sangat hangat bukan Eommanim, tapi ada yang kurang"Cha Eun Jae tiba tiba mendengus lesu
"Kurang? Apa makanannya tidak enak?"
"Aniyo.... Hanya saja aku merindukan pangeranku Eommanim"
"Kalau begitu kau telpon saja dia"
"Nde"
"Hai sayang apa kabar?" Cha Eun Jae berkata setelah sambungan telepon tersambung
"Hai sayang aku baik, kau sedang apa hm....."suara namja diseberang sana
"Aku sedang makan siang dengan Eommanim di rumah dan tiba-tiba aku merindukanmu"
"Aku juga merindukanmu, apa si kecil Jung Jung sudah pulang?"
"Iya Jung Jung sudah pulang dari rumah sakit apakah kau ingin bicara dengannya?"
"ne berikan handphonemu padanya"
"Jung Jung Hyung mu ingin bicara" Cha Eun Jae menyerahkan handphone nya sambil tersenyum jahil
"Aish.... Kenapa dia selalu memanggilku seperti itu" Yi Jung pura pura kesal
"Halo,,,, bisakah sehari saja tak membuatku kesal"
"Ku rasa aku tidak bisa, kau tetap Jung Jung ku apapun yang terjadi"terdengar kekehan diujung sana
"Aku sudah dewasa Hyung"
"Dewasa apanya, kau masih suka bermain main dengan wanita"
"Aku sudah bosan jadi playboy Hyung"
"Benarkah???"Yi Run bertanya dengan nada mengejek
"Apa kau sehat?, Kurasa masuk rumah sakit berdampak baik untukmu"
"Aku sangat sehat bahkan aku masih mampu mematahkan lehermu"
"Soal berhenti bermain wanita apa itu serius?"
"Ne,aku serius bahkan dia saat ini ada disini, dirumah kita ,eomma sudah bertemu dan eomma menyukainya"
"Wow Daebak .... Kau benar benar sudah dewasa Jung Jung"
"Aish berhentilah memanggilku seperti itu jika tidak aku akan pergi ke sana dan melakban bibirmu itu, demi keramik putih dinasti Tang kau sangat menyebalkan Hyung" ketiga wanita itu setia menjadi pendengar dan sesekali terkekeh geli mendengar perdebatan kakak beradik itu
"Hahahaha, oh ya ayo lakukan video call!"
"Untuk apa?"
"Aku ingin melihat wajah cantik calon adik ipar ku, pasti dia cantik tinggi dan seksi sesuai tipemu"
"Ha,,,,, kau salah besar Hyung, dia cantik, mungil dan menggemaskan, lagipula aku tak akan menunjukkan nya padamu, aku takut kau merebutnya lagi dariku" Yi Jung tersenyum manis sembari menatap Ga Eul
"Tergantung,jika sesuai tipeku akan dipertimbangkan"
"Haha sungguh bukan sifatmu Hyung, sudahlah jika kau mengoceh terus kapan aku menyelesaikan makanku"
"Baiklah sampai jumpa sampaikan salamku pada semua"
"Ne"
"Hah.... Memiliki Hyung seperti dia membuatku naik darah"Yi Jung mendengus dan ketiga wanita itu hanya terkekeh
************
Setelah setelah menyelesaikan makan siang, mereka semua bersantai di ruang tamu sambil menikmati teh hijau buatan sang nyonya rumah. Ga Eul terus memperhatikan sekitar ruangan itu hingga matanya kembali menatap figura yang berada di atas lemari kecil yang menampilkan foto 3 anak kecil sedang tersenyum menatap kamera, tanpa ragu-ragu ia berjalan kearah foto itu dipajang dan mengambil figurannya lalu kembali duduk di samping kekasihnya.
"Honey ini foto masa kecil mu kan, wajahmu menggemaskan sekali"Ga Eul menunjukkan foto itu pada Yi Jung sambil tersenyum sumringah
"Iya ini adalah foto kami bertiga apakah kau tahu yang mana aku?"tanya Yi Jung
"Tentu saja aku tahu kau anak kecil yang menggemaskan ini kan, senyum anak ini mirip sekali dengan mu, senyuman yang sangat manis dengan lesung pipi"
"Ya begitulah aku memang tampan sejak lahir" kata Yi Jung menyombongkan diri
"Iya memang tampan tapi kalau play boy" Ga Eul menekankan kata terakhirnya
"Demi Tuhan aku sudah pensiun honey"
"oh iya kalau ini kau dan satu lagi anak laki-laki ini kakakmu lalu siapa anak perempuan ini honey, kalian bertiga terlihat sangat dekat" tanya Ga Eul penasaran
"Itu aku Ga Eul"kali ini Cha Eun Jae yang bersuara
"Benarkah, wah berarti kalian sudah bersahabat sejak kecil?"ga eul antusias
"Ne"
"Oh berarti mungkin saja sudah sejak lama kalian berdua saling menyukai, aku benar kan?"pernyataan Ga Eul mem buat ketiga orang di hadapannya terkejut bukan main, bahkan sang calon ibu mertua sampai tersedak saking terkejut mendengar kata-kata Ga Eul
"Apa kau bilang?, Cha Eun Jae dan Yi Jung saling menyukai????
"Ne ommanim, tapi itu dulu, dan ketika aku tahu bahwa Yi Jung mencintai wanita dari masa lalunya yang tidak lain adalah guru tembikar ku,aku telah memutuskan untuk membantu mereka bersatu, karena menurutku hubungan mereka penuh dengan kesalahpahaman" tuturnya
"Bagaimana bisa kau berbuat begitu, bukankah saat itu kau juga mencintai Yi Jung, bukankah lebih baik dia tidak bersama gadis lain?"tanya ajumma Park
"Karena bagiku saat itu kebahagiaan Yi Jung Sunbae ku adalah kebahagiaanku juga, dan kesedihannya adalah kesedihanku juga, hanya sesederhana itu"Ga Eul tersenyum dan menunduk
"Love you more honey"Yi Jung tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca
"Dan kau Yi Jung, sejak kapan kau menyadari bahwa kau mencintai Ga Eul?"pertanyaan itu diajukan karena ajuma Park ingin tahu tentang kisah cinta putranya ini dengan gadis mungil berpipi tembam, yang sangat berbanding terbalik dengan gadis-gadis yang dulu ia tahu dekat dengan putranya itu
"Entahlah, mungkin saat aku mulai belajar membuka hati untuknya dan mau memberinya kesempatan untuk melakukan apa yang terbaik menurutnya,saat dia menyatakan bahwa dia menyukaiku aku benar-benar terkejut entah apa yang dia lihat terhadapku, sehingga tanpa pikir panjang iya mengatakan suka pada seorang playboy sepertiku, dan jujur itu membuat aku tertarik karena menurutku iya gadis yang sangat unik, dan saat dia memutuskan untuk mengakhiri kedekatan kami hari itu, seketika hatiku merasa Hampa,dan aku mulai menyadari bahwa aku membutuhkannya"jelas Yi Jung panjang lebar
"Saat itu aku melihat Ga Eul sering merenung memikirkan namja yg dicintanya,maka aku memintanya untuk mengatakan semuanya, agar dia tidak terlambat dan akhirnya menyesali nya sepertiku" kali ini Cha Eun Jae menimpali
"Jadi kau menyesal tidak jadi berpacaran denganku?"Yi Jung tersenyum jahil pada Eun Jae
"Sedikit"Eun Jae
"Kalau begitu ayo kita ulang sekali lagi, berpacaran denganku, dan lakukan apa yg ingin kau lakukan" Yi Jung berkata begitu santai hingga tak memperhatikan perubahan wajah kekasihnya
"Haish.....kau ini bicara apa jung-ah,
"Ne, memang harusnya seperti itu kan, seharusnya tidak ada aku diantara kalian berdua, eommanim, aku pamit dulu ya, ini sudah sore aku ingin ijin istirahat"Ga Eul memberi hormat dan bergegas pergi
"Ne,sayang hati hati dijalan pak Kim supir kami akan mengantarmu,ku harap kau tidak menolak" Jawab Ajjuma Park dengan tegas
"Tunggu Honey"Yi Jung bermaksud menahan kekasihnya tapi Ga Eul tidak berniat untuk menghiraukan nya, sampai akhirnya dia keluar dari rumah itu dan hendak menaiki mobil namun Yi Jung berhasil menarik tangan Ga Eul
"Ada apa Honey"Ga Eul menjawab dengan suara dan tatapan lembut tidak ada ledakan emosi seperti yang sudah sudah setiap mereka salah paham
"Hati hati dijalan"hanya itu yang dikatakan Yi Jung jujur ia merasa sangat bersalah melihat raut wajah sang kekasih
"Ne kau juga, jaga dirimu baik-baik karena aku tidak selalu bisa bersamamu,aku sangat mencintaimu Honey"Ga Eul tersenyum dan mengecup pipi Yi Jung lalu masuk kedalam mobil sedangkan Yi Jung tetap membeku ditempatnya
"Tuhan, mengapa aku harus merasa khawatir jika Yi Jung dan Eun Jae eonni kembali bersama, jelas itu tidak mungkin.....
Aku yakin Yi Jung mencintaiku, begitupun aku juga mencintainya tapi kenapa aku harus khawatir dengan hal yang belum tentu terjadi?
Tak terasa air mata Ga Eul menetes begitu deras dan pak Kim pun melihat dan menegurnya
"Agasshi gwencana?"teguran itu menyadarkan Ga Eul dari segala lamunannya
"Ah gwencana Ajjushi"Ga Eul terkejut dan menyeka air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice Love
Roman d'amourcinta..... kata yang begitu sederhana tapi bisa membuat orang bahagia, sedih, bahkan menderita..... cinta tidak semudah kita menuliskannya atau mengucapkannya... bukan tentang seberapa lama kita mampu bertahan untuk tetap bersama, tapi tentang seku...