28 - PANGERAN KODOK

37.8K 3.8K 55
                                    

Vote di awal ⭐
Komen di akhir 💬

꧁ H a p p y R e a d i n g ꧂

“Yang namanya perjuangan itu harus pantang mundur. Kalo baru maju udah mundur namanya undur-undur.”

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"KAI, DASI GUE MANA?!"

"Mana gue tau! Dasi punya lo, ngapain nanya ke gue!"

"Cepetan! Dasi gue mana?!"

"Dibilang gak tau!"

Starla berdecak jengkel, lalu kembali ke kamar untuk mencarinya. Sementara Azka sibuk mengintip kolong-kolong perabotan di ruang tengah.

"KEI, KAOS KAKI GUE MANA?!"

"Mana gue tau! Kaos kaki punya lo ngapain nanya ke gue!" balas Starla menirukan ucapannya.

"Sialan! Tunggu aja nant--aw!" Azka yang tengah berjongkok tiba-tiba memekik kencang saat telinganya ditarik dari arah belakang.

"Ucapannya!" omel Hana sebelum melepaskan tangannya dari telinga sang putra.

Ibu dari dua putra dan satu putri itu menggelengkan kepalanya seraya menghela napas panjang, yang Azka yakini sebagai bentuk kefrustasian. Ya ... gak sepenuhnya salah juga.

Punya anak kembar yang tingkahnya selalu bikin pusing kepala, gimana Hana gak frustasi? Pagi, siang, sore, malam, rumahnya selalu dipenuhi perdebatan yang berkepanjangan. Belum lagi terkadang perabotan kesayangan juga ikut jadi korban si kembar. Makin pusing Hana jadinya.

Untung anak!

"Bun, liat kaos kakiku, gak?" tanya Azka yang masuk ke dapur dengan dasi menggantung di leher.

"Yang gambar Spongebob itu?" Hana menyerahkan piring berisi tiga potong roti kepada Azka.

Belum sempat membuka suaranya, tiba-tiba Starla muncul sambil berkata, "bukan, Bun! Yang gambar Spongebob itu bukan kaos kakinya, tapi kolornya!"

Starla terbahak sambil menyomot sepotong roti dari tangan Azka, lalu berjalan santai meninggalkan dapur.

"Spongebob apanya! Orang sekarang gue udah gak pake kolor bergambar!" sewot Azka yang disambut tawa geli dari sang ibu.

"Kenapa, Bun?

"Gapapa. Ini sekalian kamu taruh di meja."

"Oke."

Sampai di meja makan, dahinya mengernyit heran memandangi Starla yang memasang wajah melas menatapnya. Ada dua alasan Starla memelas. Kalau bukan karena mau minta maaf, ya karena mau minta sesuatu.

"Kenapa?"

"Maaf, Kai. Gue salah udah bilang kolor lo gambar Spongebob."

"Bagus deh kalo lo ta--"

"Padahal kan gambarnya Tayo." Menunjuk celana yang dipakai Azka, lalu Starla berlari cepat menaiki anak tangga dengan tawa puas yang menggema.

Azka menundukkan kepala, memastikan ucapan Starla. Dalam sekejap, wajahnya berubah merah padam.

****

"Yon, minggir! Pangeran sekolah mau lewat!"

Alden misuh-misuh. Cowok itu baru tiba di kantin karena harus mengganti seragamnya lebih dulu. Sementara teman-temannya yang lain sudah berganti seragam di jam pelajaran sebelumnya.

Hai, Angkasa! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang