Vote di awal ⭐
Komen di akhir 💬꧁ H a p p y R e a d i n g ꧂
"Simpel tapi spesial."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Starla tak mengalihkan pandangannya sedetikpun dari Angkasa yang tengah merapihkan buku serta lembar soal di atas meja panjang tempat mereka belajar tadi ke dalam tas hitamnya. Starla juga melakukan hal serupa. Tangannya bergerak, tapi matanya tetap tertuju ke arah Angkasa."Cakep banget jodoh gue!" jerit Starla dalam hati.
Setelah puas memandangi wajah tampan di depannya, Starla beralih menatap danau dan ponselnya bergantian. Niatnya belajar di tempat ini supaya bisa modus sedikit ke Angkasa. Foto bareng misalnya. Tapi sayang seribu sayang, ajakannya langsung ditolak mentah-mentah. Berkali-kali Starla mengajak, berkali-kali juga Angkasa menolak.
"Angkasa, mau ke mana?" tanya Starla saat cowok itu berdiri dari duduknya sambil memakai tas.
"Pulang," jawab Angkasa.
Starla langsung berlari memutari meja dan berdiri di samping Angkasa.
"Langsung pulang? Gak mau ke mana dulu gitu?"
"Gak."
"Bagus deh kalo gak mau kemana-mana. Jadi ... ayo kita makan!" Tanpa malu Starla langsung menggandeng lengan Angkasa, menuntunnya menuju motor hitam yang terparkir tak jauh dari mereka.
"Di sini ada tempat makan mewah kesukaan gue. Dijamin Angkasa pasti suka!"
Angkasa berdecak jengah, dan tanpa peringatan melepaskan tangan Starla dari lengannya. "Gue gak laper."
Kryukkkkk!
Starla terdiam, lalu tiba-tiba berteriak heboh hingga beberapa orang yang ada di sana menatap ke arah mereka. Ia menunjuk perut Angkasa.
"TUH! Itu buktinya bunyi. Laper, kan? Makanya jangan protes, ayo makan! Perut lu udah bunyi terus, kasian."
"Perut lu yang bunyi!" ketus Angkasa. Alisnya menukik, tatapannya mengintimidasi, tapi yang ada malah membuat Starla semakin terpesona.
"Oh, iya." Tawa renyah Starla keluarkan. Gadis berpipi tembam itu mengelus perutnya yang rata.
"Sabar ya sayang, nanti kita makan," ujarnya dengan masih mengelus perut.
Para ibu-ibu berseragam merah-kuning yang kebetulan lewat pun nampak saling berbisik-bisik dengan wajah nyinyir.
"Anak muda jaman sekarang kecil-kecil udah punya anak," komentar salah seorang ibu-ibu.
"Salah pergaulan," ujar ibu-ibu lainnya.
Tak mau membuat lebih banyak spekulasi-spekulasi aneh muncul, Angkasa langsung menarik tangan Starla agar segera naik ke atas motor. Tanpa babibu lagi, dia segera melajukan motornya. Starla justru melambaikan tangan ke arah para ibu-ibu tadi sambil menunjukkan senyum paling lebarnya.
Angkasa selalu beranggapan kalau Alden adalah orang yang tingkahnya paling sering membuatnya tak habis pikir, namun kini anggapan itu ia buang jauh-jauh. Sebab, tingkah gadis di boncengannnya ternyata jauh lebih tak habis pikir lagi.
"Angkasa, tadi ibu-ibu itu bilang kayak gitu soalnya kita terlalu cocok kan, sampe dikira udah nikah," ujar Starla senang. Dia tersenyum, yang tentunya tak dapat dilihat oleh Angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Angkasa! [COMPLETED]
Teen Fiction"GUE SUMPAHIN LO SUKA SAMA GUE!" "Mimpi." __________________________________ Angkasa cuek, Starla hiperaktif. Angkasa tenang, Starla heboh. Angkasa realistis, Starla dramatis. Angkasa benci direpotkan, Starla hobi merepotkan. Bagi Angkasa, hidupnya...