Seperti biasa....
Vote di awal
Komen di akhirHappy reading!
“Gak bilang cemburu bukan berarti gak cemburu.”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Ngedumel mulu lu. Berangkat, gak? Gue tinggal, nih!"
"Kesel!"
"Gak nanya."
Starla melempar sebelah sendal milik Ibunya ke arah Azka yang dihindari laki-laki itu dengan sigap sambil mengeluarkan tawa renyah.
"Yaudah gue berangkat. Lu mau bolos, kan?"
"APA, SIH!" balas Starla ngegas. Wajahnya sangat tertekuk, terlebih lagi saat merasakan hidungnya yang masih terasa nyut-nyutan karena menabrak pintu rumah tadi.
Azka kembali tertawa, kemudian menarik lengan sang kembaran pelan. Dia menyelipkan beberapa helai rambut Starla yang lolos dari kunciran ke belakang telinga sebelum memakaikan gadis itu helm.
"Di rumah sama lo, di sekolah sama lo, sekarang masa di kelas juga sama lo? Bosen!" gerutu Starla.
"Puas-puasin liat gua, ntar pas lulus sekolah bakal kangen lu sama gua, Kei!" balas Azka setengah berteriak karena dirasa suaranya akan kalah oleh bising kendaraan lainnya.
Starla seketika membuang pandangannya ke samping.
"Kalo lo di sana, nanti gue sama siapa?" lirih Starla yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.
"Kei?"
"Kei?!"
"KEINA!" geram Azka.
Starla sempat terperanjat, namun dua detik setelahnya dia langsung menabok punggung Azka kencang.
"GAUSAH TERIAK! GUE GAK BUDEG!" sungutnya, sementara Azka berdecak kecil. Sendirinya juga teriak.
Bugh!
Starla tiba-tiba menabok punggung Azka lagi, kali ini seraya memberikan titah.
"Ngebut, Kai!"
"Kenapa? Ada apaan?"
"Ada kerinduan pengen cepet liat ayang."
Azka seketika dibanjiri perasaan ingin mencubit pipi Starla saking gemasnya. Iya, gemas. Gemas yang merujuk pada emosi.
"Alay banget idih!"
"Bilang aja iri. Iri kan lo?!"
Azka mendelik jengkel.
"Ntar gue punya pacar, nangis!""Mana ada!" amuk Starla, reflek menabok punggung Azka, lagi.
"Sekali lagi nabok belakang gua, gua turunin lu di tengah jalan!" sungut Azka, punggungnya terasa panas.
Starla malah tersenyum tanpa dosa.
"Badan kecil, tenaga macam gorila," gumam Azka yang untungnya tak terdengar.
"Kasian banget gak punya ayang," ejek Starla lagi.
"Dasar bocah prik!" sungut Azka.
Lewat kaca spion, Starla menjulurkan lidahnya mengejek sang kembaran.
"Biarin, yang penting ayangnya inceran semua cewek, tapi alhamdulilah gue yang dapet."
"Hoki sepuluh tahun lu udah kepake berarti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Angkasa! [COMPLETED]
Teen Fiction"GUE SUMPAHIN LO SUKA SAMA GUE!" "Mimpi." __________________________________ Angkasa cuek, Starla hiperaktif. Angkasa tenang, Starla heboh. Angkasa realistis, Starla dramatis. Angkasa benci direpotkan, Starla hobi merepotkan. Bagi Angkasa, hidupnya...