Vote di awal ⭐
Komen di akhir 💬꧁ H a p p y R e a d i n g ꧂
“Bermalu-malu di hulu, bertemu singa di tepian. Berhalu-halu dahulu, berbunga-bunga kemudian.”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Angkasa, tungguin!" Starla berlari menghampiri Angkasa.
Hari ini Starla berangkat sendiri karena Azka masih tidur. Cowok itu sampai ke rumah jam 3 pagi, dan bisa dipastikan, kalau menunggunya ... Starla akan terlambat, lalu dihukum, dan mengurangi waktu untuk bersama Angkasa.
Jelas lah, Starla gak mau!
Beberapa menit yang lalu Starla masih lesu, tapi waktu lihat pemandangan yang menyejukkan mata dari seorang Angkasa Dhananjaya, lesunya langsung menguar entah ke mana.
Memang, deh. Obat mujarab untuk Starla itu ya Angkasa. Lihat wajah ketusnya aja udah bikin hati Starla berbunga-bunga gini. Apalagi kalau liat Angkasa senyum coba...
FIX! Starla meleyot!
"Ish! Dipanggilin juga! Sombong amat! Cowok siapa, sih? Cowok Starla, lah!" seru Starla tanpa malu, meski beberapa murid lain tengah menatap ke arah mereka.
"Ngayal terus!" Angkasa mendorong kening Starla dengan telunjuknya.
Hanya dua detik, namun sukses membuat jantung berdegup kencang, serta rona merah menjalar di kedua pipi Starla.
Setelah seseorang menyenggol bahunya pelan, barulah Starla sadar kalau Angkasa sudah melangkah jauh di depan sana. Gadis yang pagi ini mengepang rambutnya ke belakang itu buru-buru berlari mengejar Angkasa.
"Bermalu-malu di hulu, ketemu singa di tepian. Berhalu-halu dahulu, berbunga-bunga kemudian," celetuk Starla setelah berhasil menyamakan langkah. Dia tergelak sendiri dengan ucapannya, sementara Angkasa menggeleng tak habis pikir.
"Gila."
"Apa? Angkasa udah tergila-gila sama gue?" Starla memasang wajah kaget-- yang tentunya dibuat-buat.
Angkasa tak menjawab. Hanya berdecak kesal dengan mata mendelik tajam.
"Angkasa? Hari ini belajarnya di tempat lain, yuk! Bosen di perpustakaan terus!" ujar Starla protes. Ia ingin sekali-kali belajar dengan suasana baru. Di kafe kekinian contohnya. Supaya bisa sekalian modus dikit ke Angkasa.
"Ya, Sa? Suasana itu kan mendukung banget buat belajar. Nanti lo udah capek-capek jelasin materi, tapi gak masuk ke otak gue gara-gara bosen sama suasananya kan, percuma." Starla berucap panjang lebar, berharap Angkasa mengerti.
"Ya, Sa?"
"Angkasa! Iya, ya?"
"Hn."
Starla langsung berjingkrak girang. "Yes!"
Mereka menaiki anak tangga. Beberapa siswi yang berpapasan pun terang-terangan menatap Angkasa kagum. Starla kesal, lalu tanpa malu memeluk lengan Angkasa yang berhasil membuat siswi-siswi itu mendelik.
Sebelum Angkasa menghempaskan tangan mungilnya, Starla buru-buru menariknya. Untuk menetralisir rasa malu juga sebenarnya.
"Angkasa, udah suka sama gue?" tanya Starla sok bersikap biasa saja. Padahal hatinya tengah cemas takut Angkasa memarahinya.
"Gak, dan gak akan pernah," jawab Angkasa tanpa ragu. Starla langsung mencebikan bibirnya.
"Tapi, buktinya kemaren lo khawatir sama gue, tuh!" ujarnya tak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Angkasa! [COMPLETED]
Teen Fiction"GUE SUMPAHIN LO SUKA SAMA GUE!" "Mimpi." __________________________________ Angkasa cuek, Starla hiperaktif. Angkasa tenang, Starla heboh. Angkasa realistis, Starla dramatis. Angkasa benci direpotkan, Starla hobi merepotkan. Bagi Angkasa, hidupnya...