[[Hargailah Karya Seseorang]]
Ini cerita tentang Irwan yang terjebak antara dua pilihan. Antara Sahabat dan Cinta. Antara Rani dan Rara. Keduanya memiliki tempat di hati Irwan.
Ini cerita tentang Rara yang terjebak dalam cinta yang Irwan berikan unt...
Udah siap buat part prolog cerita Antara Sahabat dan Cinta?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
01. Prolog
"Ra. Ayolah!" kata Irwan. "Lo jujur sama Gue!"
"Apa yang harus Gue jujurin?" kesal Rara.
"Gak lucu, Ra. Kalo cara Lo kaya gini! Apa kemaren gak cukup buat Lo? Gue udah luangin waktu Gue buat Lo. Sampe Gue ga dateng saat Rani butuhin Gue. Kemaren, Rani hampir dilecehkan, untung ada orang. Kalo gak ada gimana?"
Rara menatap Irwan tak suka. "Masih hampir kan? Belum kejadian. Gue juga hampir dilecehkan ketika dengan sadarnya Lo lebih milih nganter Rani jalan-jalan. Tapi? Reaksi Lo biasa aja tuh. Sekarang? Giliran Rani yang hampirdilecehkan, Lo malah nyalahin Gue?" ucap Rara marah sambil menekankan beberapa kata.
"Ga bisa jawab?" Rara kembali melayangkan pertanyaan pada Irwan.
"Sebenernya pacar Lo itu Gue apa Rani sih?" kesal Rara.
"Tapi, Ra. Kalo aja kemarin Gue gak jalan sama Lo. Ini gak akan terjadi!"
What the hell!
"Lo nyalahin acara jalan kita kemarin?" tanya Rara kecewa. "Sekarang gini deh. Siapa yang dateng ke rumah Gue? Siapa yang ngajak Gue jalan? Siapa yang suruh Gue ajuin persyaratan? Siapa yang setuju sama syarat yang Gue kasih? Siapa yang anterin Gue pulang jam set.11? Siapa Gue tanya!" kata Rara emosi.
Irwan diam. Tak bisa menjawab.
"Diem kan!" sindir Rara. "Diem Lo itu menunjukan jawabannya. Bahwa semua pertanyaan Gue tadi jawabannya adalah Lo. Semua nya Lo lakuin tanpa Gue minta. Dan sekarang? Dengan mudahnya Lo nyalahin Gue?" kata Rara.
"Lo gila? Lo mikir gak sih? Apa yang Rani lakuin itu drama!"
"RA...!" Irwan membentak Rara membuat semuanya terkejut.
Rara bertepuk tangan, "hebat! Hebat banget!" kata Rara. "Lo berani ngebentak Gue di depan semua orang yang ada di sini?"
"Lo pikir, kejadian waktu itu ga bisa bikin Gue trauma?" tatapan Rara sedikit buram karena terhalang air mata yang sudah siap mengalir.
"Ah! Gue lupa. Lo gak akan paham apa yang Gue alami, karena Lo hanya memahami Rani, Rani dan Rani! Semuanya Rani!"
Rara memejamkan mata, membuat kristal bening itu mengalir membasahi pipi mulusnya.
"Apa Lo pernah mikirn Gue, Wan? Apa Lo pernah peduliin Gue? Sekedar nanya Gue udah sampe rumah pun Lo gak pernah nanyain. Lo terlalu sibuk ngurusin sahabat Lo, sampe Lo lupa kalo Gue pacar Lo!"
"Ra..." panggil Irwan.
"Lo pernah nanya? Apa Gue baik-baik aja saat Lo lebih mentingin Rani? Ngga kan? Karena Lo emang gak akan peduli tentang Gue!"
"Gu-guee.. Kecewa sama Lo! Gue rasaaa kita gak cocok!"
•••[[ASDC]]•••
Huhuu...Prolog dulu aja ye kan? Siapa tau ikut kesel bacanya.
Gimana prolognya? Suka?
[[Kalian tahu bagaimana cara menghargai karya seseorang]]