05-ASDC

122 19 3
                                    

Gimana nih? Udah siap buat baca part 05?

Gimana nih? Udah siap buat baca part 05?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

05. Memaafkan ?

Sudah tiga hari sejak kejadian pulang sekolah itu, kini Rara masih enggan untuk menghubungi Irwan. Walaupun Irwan selalu berusaha menghubunginya, menanyakan kabarnya pada teman sekelas Rara, atau juga kadang lewat Putri, Ridwan bahkan Faul ataupun sahabatnya yang lain.

"Permisi!" Rara dan Putri menatap seorang gadis yang diketahui adik kelasnya itu di pintu kelas.

Ruang kelas 11 IPA 1 yang sepi, membuat gadis kelas 10 itu memberanikan masuk ke dalam kelas, menghampiri meja Rara.

"Iya. Kenapa?" Tanya Putri.

"Aku cuma mau nyampein pesan dari kak Irwan buat Kak Rara!"

"Apa katanya?" Putri lebih dulu bertanya.

"Kak Rara suruh keluar, di luar ada Kak Irwan!"

"Oke. Makasih ya!" Jawab Rara.

Gadis itu mengangguk lalu berlalu pergi setelah berpamitan pada Rara dan Putri.

Rara beranjak dari tempat duduknya. "Eh? Lo mau keluar? Nemuin dia?" Panik Putri.

"Nggak. Gue mau ke kamar mandi!" Jawab Rara jujur.

Malas. Jika harus menemui Irwan yang sialnya adalah pacarnya sendiri.

Rara keluar kelas, tapi seolah tak melihat keberadaan Irwan. Gadis itu terus melangkah guna ke kamar mandi, namun langkahnya terhenti ketika Irwan menarik tangannya.

"Kenapa?" Tanya Rara.

"Gue mau ngomong!" Pinta Irwan.

"Gue mau ke kamar mandi!"

"Ra.. Please! Lo jangan ngindar dari gue!"

"Gue gak ngindar. Gue males. Ucapan gue tiga hari lalu lo abaikan begitu aja. Artinya lo lebih rela kalo gue yang kenapa-napa ketimbang sahabat tercinta lo itu kan!" Kata Rara.

"Lo gak tau kan? Waktu lo lebih memilih nganterin Rani jalan-jalan, dan saat itu juga gue kenapa-napa. Dan lo? Lo mana peduli sama gue. Bahkan lo gak nanyain gue udah sampe rumah apa belum, lo terlalu asik ngabisin waktu sama Rani sampe po gak tau kalo gue hampir dilecehkan kan?" Kata Rara, matanya memanas. Mengingat kejadian tiga hari lalu.

3 hari lalu, Rara yang tengah menunggu kendaraan lewat, dan tiba-tiba 3 orang preman datang menggoda dirinya. Bahkan hampir dilecehkan jika saja tidak ada Rio yang membantu Rara dan menghajar para preman serta mengantarnya pulang, entah apa yang akan terjadi dengan Rara.

Irwan terkejut mendengar ucapan Rara, sampai pegangan pada tangan Rara pun terlepas. "Lo gak papa?" Panik Irwan.

"Telat!" kata Rara keras. "Apa peduli lo?" Ketus Rara. "Bukannya lo rela kalo gue kenapa-napa? Asal sahabat lo gak kenapa-napa kan?" Sindir Rara.

Antara Sahabat Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang