[[Hargailah Karya Seseorang]]
Ini cerita tentang Irwan yang terjebak antara dua pilihan. Antara Sahabat dan Cinta. Antara Rani dan Rara. Keduanya memiliki tempat di hati Irwan.
Ini cerita tentang Rara yang terjebak dalam cinta yang Irwan berikan unt...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
06.Bahagia itu Sederhana
Hari sabtu ini Rara gunakan untuk bersantai, waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang dan gadis itu masih tertidur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
Liana masuk ke dalam kamar Anak Gadisnya, geleng-geleng kepala melihat kelakuan nya itu. Liana tidak akan memarahi Rara hanya karena Putrinya itu belum bangun jam segini. Liana tahu, Rara sebenarnya sudah bangun, tapi gadis itu melanjutkan tidurnya lagi.
Liana menyibakkan selimut Rara, menepuk pelan pipi gadis itu, membuat Rara terbangun lalu merubah posisi menjadi duduk.
"Kenapa Bun?" Tanya Rara setengah sadar.
"Ada Irwan di luar!"
"Hah?" Ucapan Liana berhasil membuat Rara melebarkan matanya. "Ngapain?"
"Ya Bunda gak tau. Sana kamu temuin dia!"
"Ya kali bangun tidur gini!" Kata Rara. "Aku mandi dulu!" Setelah mengucapkan itu Rara turun dari ranjang dan berlari ke kamar mandi.
•••[[ASDC]]•••
"Kok gak bilang mau ke sini!" tanpa basa-basi Rara langsung bertanya pada Irwan. Membuat kegiatan minum teh Irwan terhenti.
"Duduk dulu kali, Yang!" kata Irwan menepuk sofa sebelahnya.
"Ngapain?" tanya Rara setelah duduk.
"Ga suka kalo gue ke sini?" Irwan menatap Rara sendu.
"Eh? Bukan gitu maksudnya." elak Rara. "Maksud gue, kenapa ke sini ga ngasih tau dulu?" jelas Rara.
Irwan meminum tehnya lalu menjawab pertanyaan Rara. "Sengaja gue. Mau bikin surprise!"
"Hah?" Rara masih bingung.
"Jalan yuk Yang!"
Dua kali Irwan memanggil Rara dengan panggilan 'yang' dan Rara masih belum menyadarinya.
"Jalan?" Ulang Rara. "Kemana?"
"Kemana aja asal bersamamu!" Jawab Irwan sambil menaik turunkan kedua alisnya.
Plak!
Rara memukul lengan Irwan. "Gak usah gombal!"
"Galak bener sih Yang!" Irwan mengelus lengan yang tadi Rara pukul. "Tapi gue serius. Gue mau ngajak jalan lo. Nge-date kita Yang. Kan kita belum pernah jalan berdua tuh, nah sekarang gue mau ngajak jalan!"
