19-ASDC

121 19 6
                                    

Gimana part kemarin? 
Udah siap baca part 19?

Gimana part kemarin?  Udah siap baca part 19?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19. Cemburunya Seorang Irwan

Jam pulang sekolah adalah surga bagi hampir semua murid sekolah, karena kita bisa segera bertemu dengan tempat ternyaman. Yaitu kasur.

Rara menunggu koridor kelasnya sepi,  karena malas rasanya jika harus berhimpitan dengan mereka yang ingin cepat pulang ke rumah. Bersama beberapa anak kelas 11 IPA 1, Rara duduk manis di kursinya.

"Lo jadi ketemu Kak Weni?" tanya Putri.  Rara mengangguk.

"Lo jawab apa nanti?" tanya Putri lagi. "Rahasia, Put. Lo liat nanti aja," jawab Rara.

"Ga asik ah!" Putri berjalan terlebih dahulu ketika melihat koridor sudah sedikit sepi.

"Terserah gue dong!" kata Rara menyusul Putri.

Saat keduanya sudah keluar kelas, Irwan langsung mendekat ke arah Rara, tersenyum pada sang pacar. "Lo gak kangen gue gitu?" tanya Irwan to the point.

"Kenapa harus kangen? Kan tadi pagi kita berangkat bareng," ucap Rara. Rara melihat di samping Irwan berdiri seorang gadis, siapa lagi kalau bukan Rani.

"Ya kan kita ga ketemu pas jam istirahat, masa lo gak kangen?"

Mendengar itu membuat Rara dan paham lalu menggelengkan kepala heran. "Lebay amat!" cibir Putri.

"Biarin lah!" kesal Irwan. "Ayok pulang!" ajak Irwan pada Rara.

"Lo duluan aja deh. Gue mau ketemu Kak Weni dulu,  mau kasih jawaban!" ujar Rara. "Atau lo anterin tuh sahabat lo," sindir Rara terang-terangan.

"Gue tungguin aja ya," usul Irwan. "Nanti Rani pulang naik taksi," balas Irwan.

"Kok gitu?" protes Rani.

Rara menggeleng, "gak usah. Mending lo anterin dia aja," Rara menunjuk Rani. "lo juga Put,  duluan aja!" kata Rara.

"Ya udah. Gue duluan ya, Ra. Lo awas kalo udah sampe rumah nanti kabarin gue!" peringat Putri.

"Iya, bawel!" kesal Rara.

"Beneran gak mau ditungguin?" tanya Irwan memastikan.

"Gak usah, gampang gue mah," ujar Rara. "Ntar sama Rio!"

"WHAT!" Pekik Putri dan Irwan secara bersamaan.

"Kenapa harus Rio?" tanya Irwan.

"Gue ada urusan sama dia," jawab Rara.

"Tapi?" ragu Irwan.

"Udah deh, jangan cemburu. Gue aja gak cemburu kalo lo sama Rani!" lagi. Rara menyindir Irwan dan Rani.

"Ya udah ya, gue mau nemuin Kak Weni dulu," pamit Rara. "Dah!"

Rara berbalik badan, meninggalkan Putri juga Irwan. Baru dua menit berjalan, dirinya bertemu dengan Rio yang entah dari mana. Tapi sangat kebetulan sekali.

Antara Sahabat Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang