Part 6 - Memilih Pergi

6.2K 463 52
                                    

Happy Reading.









Keesokannya, Anin sudah tidak sakit lagi, entah efek obat yang Kevin berikan, atau karena aktivitas kemarin. Jika mengingat kejadian kemarin, wajah Anin terasa memanas.

Walaupun setelah berpakaian tidak ada pembicara apa pun, sampai Kevin memutuskan memesan makanan untuk makan malam.

Keduanya makan bersama saling diam. Selesai makan, Kevin langsung pamit pulang, Anin melihat itu hanya bisa tersenyum miris, ternyata apa yang dilakukan beberapa saat yang lalu tidak berarti apa pun.

Anin menyadarkan dirinya bahwa berhenti adalah pilihan yang tepat, mungkin Tuhan memang tidak menjodohkannya dengan Kevin. Anin berharap semoga dirinya bisa melupakan Kevin, dan bisa mendapatkan pria yang mencintainya.

***

Hari ini, Anin akan pergi ke rumah sakit menjenguk Rania, sangat tidak sabar bertemu dengan keponakannya yang baru lahir. Saat keluar kamar, bertepatan dengan Mamanya juga baru keluar dari kamar.

"Kamu benar udah sembuh, Sayang?" tanya Anne melangkah menghampiri Anin.

"Udah Ma," jawab Anin memeluk lengan Mamanya saat Mamanya sudah di hadapannya.

"Mama gak mau lihat kamu sakit lagi," ucap Anne menatap Anin.

"Iya Mamaku, Sayang," balas Anin mencium pipi Anne.

Keduanya ke rumah sakit bersama. Sepanjang perjalan menuju rumah sakit, keduanya saling mengobrol. Jalanan cukup lancar, jadi bisa sampai dengan cepat.

***

Anin sangat bahagia melihat keponakan, sangat cantik dan menggemaskan.

"Kamu makanya nikah, Nin. Supaya punya kayak Afran, atau Aynia," ucap Revan saat Anin menggendong Aynia.

Pura-pura tidak dengar, Anin memilih diam saja sambil menimang Aynia, membuat Revan berdecak karena tidak di respons.

Cukup lama berada di ruang rawat kakak iparnya, Anin memutuskan ke cafe yang berada di lantai 1 rumah sakit. Saat lift turun, seharusnya Anin keluar di lantai 1, tapi entah kenapa dirinya malah ikut keluar, saat lift berhenti di lantai 2.

Anin melangkahkan kakinya menuju ruangan Kevin, suster dan para pekerja rumah sakit yang berpapasan dengannya, menyapa dengan ramah. Anin membalasnya tidak kalah ramah.

Berhenti di meja suster, Anin bertanya, apakah Kevin ada di ruangannya atau tidak. Setelah suster mengatakan Kevin ada di ruangannya, Anin melanjutkan langkahnya.

Saat sudah di depan pintu, ternyata pintu tidak tertutup rapat. Anin menutup mulut dengan kedua tangannya, melihat Kevin sedang berciuman.

Bukan hanya itu yang membuat Anin kaget, tapi perempuan yang berciuman dengan Kevin yang membuatnya sangat kaget dan menyakitkan hatinya.

Prita. Perempuan yang sedang berciuman dengan Kevin adalah Prita. Anin mengenal jelas bentuk tubuh Prita, karena Prita adalah model terkenal.

Anin langsung membalik badannya, melangkah dengan cepat, menjauh dari sana. Tangan Anin menekan dadanya yang terasa sakit.

Ternyata Kevin sudah kembali bersama Prita, pantas saja tidak ada pembicara apa pun setelah melakukan sex kemarin.

Marriage Miracle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang