Part 18 - 8 Tahun Lalu

5.2K 423 109
                                    

Happy Reading.









Kenzie menggelengkan kepalanya mendengar desahan dan erangan dari kamar tamu. Beruntung semua orang di rumah sedang pergi, jadi hanya dirinya yang mendengar. Kenzie memilih menunggu dua orang yang habis bercinta itu di halaman belakang.

Di dalam kamar, Anin masih berada dalam pelukan Kevin. Anin tahu pengaruh Kevin dalam dirinya sangat besar, apalagi yang terjadi beberapa saat yang lalu adalah hal yang memang diinginkan tubuhnya.

Walaupun hatinya sudah biasa saja, tapi tubuhnya tetap menerima sentuhan Kevin, hanya Kevin yang berhasil membuat tubuhnya menginginkan sentuhan lebih.

"Ceritain ke aku sekarang," ucap Kevin mengelus rambut Anin.

"Delapan tahun lalu?" tanya Anin.

"Semua. Mulai dari delapan tahun lalu, sampai lima tahun lalu, dan sekarang," jawab Kevin.

Anin mengangguk. Menarik napas, membuangnya perlahan, Anin menatap Kevin lekat.

"Waktu itu, aku sangat kaget Kak Kevin hubungi aku jam sebelas malam, pas aku angkat panggilan Kak Kevin, yang aku dengar suara musik kencang, dan suara Kak Kevin yang bicara melantur mengira aku Prita. Aku terus bertanya Kak Kevin lagi di mana, tapi Kak Kevin gak mau kasih tau, sampai akhirnya Kak Kevin kasih tau, aku langsung berangkat ke club" ucap Anin.

"Sampai di club, aku lihat Kak Kevin udah minum sangat banyak, tapi Kak Kevin masih sedikit sadar, karena Kak Kevin tau yang datang aku, bukan Prita. Akhirnya aku minta bantuan security buat bawa Kak Kevin ke hotel yang ada di atas club itu. Setelah aku check in, security itu bantu Kak Kevin ke kamar." Anin menghela napas sebelum melanjutkan ceritanya.

"Awalnya aku mau langsung mau ninggalin Kak Kevin gitu aja, tapi ternyata saat aku mau bantu Kak Kevin tiduran, Kak Kevin bangun, melangkah dengan susah payah menuju kamar mandi, di sana Kak Kevin muntah-muntah. Setelah selesai, aku bantu Kak Kevin kembali ke kamar, karena baju Kak Kevin basah, aku membukanya, tapi karena posisi aku yang berdiri di hadapan Kak Kevin, sementara Kak Kevin duduk di pinggir ranjang, Kak Kevin langsung memeluk aku, dan memaksa aku duduk di pangkuan Kak Kevin, aku udah berontak, sampai menangis, tapi semua sia-sia, tenaga Kak Kevin masih sangat kuat, karena Kak Kevin belum terlalu mabuk." Anin menjeda ucapannya kembali menghela napas pelan

"Sampai akhirnya terjadi seperti yang Kak Kevin pikirkan, Kak Kevin berhasil merenggut keperawanan aku, walaupun Kak Kevin melakukannya dengan lembut, dan menyebut nama aku, tapi aku sadar kalau Kak Kevin gak mabuk, pasti Kak Kevin gak akan menyentuh aku atau menginginkan aku. Setelah Kak Kevin tidur, aku memutuskan pulang."

Kevin semakin mengeratkan pelukannya, dirinya bisa merasakan sakit yang Anin rasakan.

"Maafin aku udah ngerusak kamu. Aku tau itu kamu, karena aku ingat jelas wajah kamu, tapi karena aku mabuk, dan kamu bilang itu bukan kamu, aku berusaha percaya. Aku udah periksa CCTV club dan hotel, ternyata tidak banyak CCTV di sana, area yang kita lewati tidak ada CCTV, tapi tadi melihat kamu menangis, itu mengingatkan aku sama delapan tahun lalu, dan aku semakin yakin itu kamu," ucap Kevin.

8 tahun lalu, Kevin memang langsung menghubungi Anin, memastikan apakah Anin yang membawanya ke kamar hotel, tapi Anin menjawab bukan dia. Kevin mencari tahu siapa yang membawanya, karena tahu bahwa gadis itu masih perawan, terlihat ada noda darah di seprai.

Marriage Miracle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang