Part 13 - Sudah Selesai

5.2K 428 64
                                    

Happy Reading.









Anin tersenyum setelah panggilan berakhir, dirinya merasa tenang setelah mendengar suara yang selalu dirinya dengar selama 5 tahun ini, suara yang mampu menguatkannya, suara yang membuat hatinya sembuh, suara yang membuatnya memikirkan kebahagian.

Suara itu yang berhasil membuat Anin seperti sekarang, suara yang membuat Anin merasa sangat beruntung karena sudah memiliki pemilik dari suara itu.

"Kamu udah punya pacar?"

Suara Kevin, membuat Anin tersentak kaget. Anin menoleh, melihat Kevin berdiri tidak jauh darinya. Anin sedikit gugup, takut Kevin mendengar percakapannya tadi.

"Bukan urusan Kak Kevin," jawab Anin datar.

"Aku mau minta maaf soal kejadian lima tahun lalu. Apa kamu pergi karena itu?" tanya Kevin semakin mendekat ke arah Anin.

"Aku udah maafin Kak Kevin, dan bukan karena itu aku pergi," jawab Anin dengan suara dan wajah serius.

Anin tidak berbohong, alasannya pergi bukan karena apa yang dilakukan bersama Kevin, tapi setelah apa yang mereka lakukan, di mana Kevin tidak mengatakan apa pun, dan keesokannya malah melihat Kevin berciuman dengan Prita.

"Tapi kenapa kamu gak izinin Mama, Papa, dan Revan untuk kasih tau ke mana kamu pergi?" Kevin kembali bertanya. Sekarang jarak keduanya sangat dekat.

"Kak Kevin bukan siapa-siapa aku, jadi Kak Kevin gak perlu tau ke mana aku pergi," jawab Anin serius.

"Kamu itu udah kayak adik aku," ucap Kevin tidak kalah serius.

"Adik?" Anin tersenyum sinis dengar kata itu.

"Mulai sekarang jangan pernah anggap aku adik Kak Kevin lagi. Bagi aku, Kak Kevin hanya teman Kak Revan, gak lebih," lanjut Anin menatap Kevin dengan wajah datar.

"Ternyata dalam waktu lima tahun, kamu banyak berubah," ucap Kevin menatap Anin dengan tatapan tidak percaya.

"Mau aku berubah atau enggak, itu bukan urusan Kakak," balas Anin tersenyum sinis.

Saat Anin ingin pergi dari sana, Kevin menarik tangannya, membuat Anin menabrak dada Kevin, lalu Kevin memeluk Anin cukup erat.

"Lepasin, Kak," ucap Anin, terus berontak dalam pelukan Kevin.

Anin bisa bela diri, tapi Kevin bukan tandingannya, karena Kevin dan Revan menguasai berbagai macam bela diri, sementara dirinya hanya satu bela diri.

"Jangan begini, please. Aku mau kita kayak dulu lagi." Kevin berucap sambil mengeratkan pelukannya.

Sudah tidak berontak, Anin membiarkan Kevin memeluknya. Sampai Kevin melepaskan pelukan, keduanya bertatapan dengan wajah semakin serius.

"Aku merasa sangat bersalah, kalau alasan kamu pergi karena apa yang kita lakukan," ucap Kevin setelah cukup lama diam.

"Gak perlu merasa bersalah, apa yang terjadi di kamar aku atas kemauan kita, karena kita sama-sama sadar, dan alasan aku pergi, aku hanya ingin memulai hidup baru dengan baik," jelas Anin.

Marriage Miracle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang