Happy Reading.
Sejak bertemu dengan Kevin, perasaan yang Anin rasakan benar-benar biasa saja. Apalagi saat mengetahui Kevin akan menikah, Anin merasa melupakan Kevin adalah pilihan yang sangat tepat, beranggapan pulang tahun ini juga saat yang tepat.
Anin tidak pernah menyesal pernah mencintai Kevin, setidaknya tetap ada yang bisa dipelajari dalam hidupnya, bahwa tidak semua hal akan dibalas sama.
Belajar bahwa menerima kepedulian seseorang, tidak boleh terlalu banyak berharap. Lebih tepatnya, tidak boleh terlalu terbawa perasaan. Kevin memang peduli dan sangat menyayanginya, tapi nyatanya, Kevin tidak bisa membalas perasaannya.
Mungkin bukan tidak bisa, karena Kevin tidak mengetahui perasaannya, tapi Anin yakin, jika Kevin tahu dan tetap tidak bisa membalas perasaannya, justru akan membuatnya semakin sakit hati. Jadi Anin berpikir, biarkan apa yang dirinya rasakan menjadi rahasia untuk dirinya sendiri.
Sudah berusia 30 tahun, Anin merasa sudah saatnya memikirkan masa depan, bukan lagi masa lalu, semua kenangan tentang Kevin sudah tersimpan dengan baik di dalam hati dan pikirannya.
***
Sementara di tempat lain, Kevin duduk di kamarnya dengan pikiran yang terasa penuh, hanya karena terus memikirkan satu nama. Anin. Hanya Anin yang terus Kevin pikirkan. Sejak bertemu Anin kemarin, Kevin tidak bisa menghilangkan nama itu dalam pikirannya.
Apalagi mengetahui Anin sudah memiliki kekasih, ada perasaan tidak suka mengetahui itu, membayangkan Anin melakukan dengan kekasihnya seperti apa yang dirinya dan Anin lakukan 5 tahun lalu, membuat perasaan Kevin semakin tidak karuan.
Kevin sempat berpikir, apakah dirinya menyukai Anin? Kevin masih ragu dengannya perasaannya. Khawatir itu hanya perasaan suka karena apa yang sudah terjadi.
Merasa dirinya semakin bodoh, Kevin semakin bingung dengan apa yang dirinya rasakan. Kevin sangat takut dirinya salah langkah, karena merasa semuanya semakin rumit.
***
Akhirnya, hari yang Anin tunggu tiba. Kini Anin sudah berada di bandara, menunggu orang yang sangat dicintainya dan mencintainya datang.
Bagi Anin, dia adalah hadiah special dari Tuhan yang mampu memberikan banyak keajaiban di hidupnya. Anugerah terindah yang tidak bisa digantikan oleh apa pun.
10 menit menunggu, saat sudah melihat orang yang ditunggu-tunggu datang, Anin berlari ke arah orang itu, langsung memeluknya erat.
"Don't cry, my Queen," ucapnya sambil membalas pelukan Anin.
"I miss you," bisik Anin.
Setelah melepaskan pelukan, Anin menatap mata yang selalu membuatnya selalu merasa beruntung dan bahagia. Air mata Anin mengalir begitu saja menatap mata itu.
"I miss you too," ucapnya lembut sambil menghapus air mata Anin.
Anin beralih memeluk kedua orang lainnya. Setelah itu mereka keluar bandara bersama, menuju mobil yang sudah menunggu.
"Kalian akan menginap di rumah aku," ucap Anin saat di perjalanan.
Ketiganya mengangguk. Rumah yang Anin maksud adalah rumah pribadi miliknya, rumah di samping rumah orang tuanya. Rumah itu, Anin beli sendiri 6 tahun lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Miracle [END]
Romance🔞 WARNING 🔞 #Marriage Series 3 Berharap ada keajaiban agar bisa menikah dengan orang yang di cintai, dan dapat merasakan keajaiban lainnya dalam pernikahan. Bisakah harapan itu terjadi? 01 Mei 2021 - 31 Mei 2021.