Kesempurnaan diambang awan
Menitikkan secercah harapan
Titik noda yang tak bisa dihindarkan
Selalu menapaki jalan menuju kejayaan
Kehendak yang tak bisa dipaksakan
Menghalangi jalanku untuk kedepan
Pada hari simana dia datang
Ku tahu, ku tak bisa lagi terbang
Kilauan sinar dimatamu, sendu
Begitu mengiris kalbu
Menyisakan bongkahan senyum palsu
Tidak adalagi kata sama diantara kita
Kesempatan yang terpencar di ujung jalan
Hanya menatap sendu pada sipejalan
Lalu lalang yang begitu menyesakkan
Menginjak bahkan membuat butiran debu dijalanan
Kegelapan rumah di malam minggu
Menyisakkan gerutuan tembok hingga bergetar
Menyeka jalanan dengan derai air mata
Menelusuri rumah mencari sebuah lentera
Kabahagiaan terpampang diatas kepala
Penyesalan terdapat disana
Mengikuti kemana langkah ini tuk pergi
Hingga aku berhenti, apa ini sebuah kebahagiaan?
Lariku sudah tak sekilat awal kali kita bertemu
Semakin kuat ku coba melaju
Rasa hambar itu menyerbak membungkam dunia
Mengingat matahariku, mencuri harapan bunga layu tuk didekatnya
Aku sadar hayalku tak pernah bisa lepas dari bayangmu
Dalam memoriku hanya terpajang namamu
Hanya dalan diary ku bisa merayu, menghayalkan senyumu mengembang untukku
Tapi dalam realita, seujung kukupun kau tak pernah ingin menengokku
Rasa yang mengantarkanku diujung batas
Memberikan tiga jalan setapak
Misteri bermain disana
Tapi ku harus bertindak, memilih!
Kesempurnaan yang memang bukan untukku
Cobalah kau mengertikan aku
Pancarkan sinarmu untukku
Agar hati ini tak lagi ragu.