Hujan kembali mengingatkan aku padanya,
Pada senyum jahil dibibirnya,
Pada tingkah aneh miliknya,
Pada lirik matanya yang indah,
Yeah ku merindukan sikapnya!
Benar-benar merindukannya!
Dimana dia berlari-lari mengejarku,
Dimana dia merasakan salh tingkahku,
Dimana senyum jahilnya keluat setiap bertemu aku,
Dimana aku benar-benar marasakan flying without wings,
Tapi mungkin itu dulu,
Lain dulu lain sekarang,
Kini dia semakin jutek padaku,
Ku mulai menerka-nerka apa salahku,
Ternyata didiami lebih sakit daripada sekedar dikatai,
Aku mulai berfikir hanya bisa menganggunya,
Aku mulai serba salah dibuatnya,
Aku mulai merasa bersalah jika ku mengingatnya,
Hujan,,, oh, hujaaaaaaaaaaaan!
Sampaikan salamku padanya,
Lewat kata-katamu, lewat tingkahmu, terserah mu,
Sampaikan kata maafku padanya,
Apa kiranya yang harus kulakukan untuknya,
Hujan!
Kita memang berteman,
Tapi kenapa kau selau menambahkan kesedihanku?
Mana pelangi yang kau janjikan untukku?
Aku rela kau tak memberinya,
Tapi ku berikan syarat,
Hanya dengan menyampaikan salamku,
Hanya dengan bisikkan perasaanku padanya,
Hanya pintakan maafku padanya,
Hanya dengan bilan ku benar me-nyu-kai-nya,
Hanya dengan doa bersamaku untuk kebahagiaannya,
Hujaaaan!
Dengarkan semua curhatanku,
Kau kembalikan ingatannku beberapa hari lalu,
Disaat benar-benar sedang menggodaku,
Disaat aku benar-benar dibuat salah tingkah olehnya,
Disaat tawa godanya masih ditujukan untukku,
Petirmu kini membangunkanku itu hanya dulu
Dulu yang berarti bukan sekarang dan bukan besok,
Sekarang dia berubah,
Aku merindukan dia yang dulu,
Aku bahagia degan sikapnya dulu,
Dia berubah!
Bukan menjadi ultramen!
Bukan juga pahlawan bertopeng!
Dia berubah!
Jadi manusia jutek!
Yeah,,
Aku mulai takut akan sikapnya,
Sikapnya membuatku tak enak hati,
Sikapnya membuatku terus berintropeksi,
Sikapnya tak bisa ku tebak,
Hujannnnnnn!
Pintaku masih samaaa,
Sampaukan rasaku padanya,
Mungkin kau mulai bosan mendengarnya,
Yeah aku mencintainya,
Dia selalu ada dalam doaku
Dia selalu membuatku bertanya-tanya
Hujan!
Kau masih bersamaku?
Apa rasaku pernah jadi rasamu?
Apa itu rasa cinta?
Kau merasakanya?
Yeah!
Kenpa dalam hujan tanganku terus menulis
Seakan-akan ada yang dikerjakanya
Seakan tangan ini ingin melampirkan segalanya
Tak tekecuali kau !Dan dia!
Hujan
Dari balik jendela ku curahkan rasa risauku
Hanya kau yang tahu
Mungkin memang bukan hanya kau yang tahu
Tapi apa jawaban akan smuanya?
Apa arti sikap juteknya?
Salah apa yang telah ku buat?
Salahkah aku bertanya?
Beranikah aku bertanya padanya?
Sampaikanlah rasaku padnya?
Salahkah aku benar-benar yeah?
Fatalkan kesalahn itu?
Hujan!
Tanyakan semua yang ada di benakuku!
Kenapa sikapnya berubah?
Apa yang salah?
Kenapa tak satu senyumpun aku dapat darinya ?
Benarkah dia padaku?
Terlalukah aku padanya?
Tak sukakah dia denganku?
Tak maukah dia mengenalku lagi?
Bagaimna?
Aku mulai bingung olehnya...
Jika ku dibolehkan bilang
Aku akan bilang
Jangan jauhi aku!
Aku benci diriku sendiri jika kau menjauhiku
Aku selau memikirknya yeah
Dia yang tidak pernah memikirkan ku.