Wahai angin malam pujaan hatiku
Mengapa engkau biarkan jiwa ini kalut di hadapanmu?
Tak bisakah kiranya kau hempaskan segala resahku?
Tak layakkah hati ini kau bisikkan nada syahdu?
Seluet warnamu tak pernah kutemu
Hanya merasakan tak bisa ku genggam di tanganku
Semudah itu ku simpulkan kau pujaan hatiku
Dengan sebuah nada sederhana membosankan
Dengan serentetan daftar cinta keresahan
Menghimpit ruang kita kesakitan
Wahai angin malam sang pembawa kesejukan
Kala hatiku mati di pelukanmu
Bisakah kau memakamkan kegelisahan di sampingku?
Takkan ku biarkan jiwa nakalnya mengganggu,
Seseorang yang memang ditakdirkan tuk hidup bersamanya
Biarlah kisahku menjadi kisahku
Takkan ku biarkan resa menganggu
Hidup-hidup gadis lain yang juga kelabu.