Menangis Lagi

123 4 0
                                    

Untuk kesekian kalinya kristal air mata membasahi pipi,
Dengan alasan berbeda setiap tetes,
Mengalir bak air bah yang muntah begitu saja ketika tanggul tak kuat menahan,
Ku katakan sekali lagi,
Aku menangis ntah untuk yang keberapa kalinya.

Hati ini begitu rapuh sejak kau undur diri,
Dan tak pernah kembali lagi.
Ntah siapa yang lebih tau atau siapa yang lebih kejam,
Aku tak begitu peduli,
Benteng kepercayaan runtuh sudah,
Menyisakan puing-puing kehampaan,
Di lorong hati penuh pengharapan.

Maaf seharusnya aku tak menangis.
Namun mau bagaimana lagi?
Kekuatan yang kau ajarkan, berikan, tanamkan.. semuanya pergi,
Seiring langkahmu yang tak bisa ku cegah dengan ratapan hingga isakan,
Mereka turut mengikuti jejakmu,
Sama seperti kau, mereka meningalkanku sendiri.

Duhai teruntuk kau yang tak kuasa ku bayangkan wajahnya,
Luka ini tak tau diri, mengadikara tak mau pergi,
Semakin hari semakin menjadi-jadi,
Lalu ku termenung dan menangis lagi.

Aku bukan si kuat lagi.
Bertahun-tahun selama ku hidup bersamamu,
Air mata tak pernah datang walau menyapa,
Kecuali kedatangan angin yang coba menggugurkan airmata lewat debu,
Hingga akhirnya kau pergi.

Aku benci kata pergi!

Mendengarnya ku teringat wajah bersinarmu,
Teringat kenangan-kenangan indah yang tertabur begitu saja seiring kita berjalan bersama,
Dengan tangan saling berpautan,
Dengan senda gurau saling menertawakan,
Dengan pelukan penuh kebahagiaan.

Ah!

Maaf.
Aku terlalu cengeng sejak juni lalu,
Jauh darimu membuatku limbung,
Ditinggal olehmu membuatku sering kali ingin menyusulmu,
Ku tau harusnya aku berdoa untukmu bukan menangisimu,
Harusnya aku malu pada pahatan namamu di nisan itu,
Harusnya aku lebih bisa mengandalikan diriku walau pada akhirnya air mata menetes juga,
Maafkan aku yang belum juga terbiasa mengingat kau telah pergi.

Tolong doakan aku dari sana,
Maafkan aku dari sana,
Aku merindukanmu lebih dari rindu-rindu yang lain,
Maafkan aku yang masih ingin manja di pelukanmu,
Sekuat tenaga kan ku ikhlaskan kau,
Tunggu saja, doakan saja.

Maaf.

HUJAN (KUMPULAN PUISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang