Happy reading...
Typo bertebaran...
...
Doyoung termenung menatap rintik hujan dari luar kaca jendala kamarnya, bohong jika dia tak sedih melihat Jaehyun lebih memilih membela anak Taeyong dari pada anak mereka sendiri.
Mungkin sekarang Jaemin dan Jeno merasa begitu terpukul, terlebih Jeno yang selalu bersifat sopan.
Kepala cantik Doyoung pusing, kenapa pula dia harus bertemu Jaehyun setelah sekian lama berpisah.
Doyoung menghembuskan nafasnya, mungkin disaat seperti ini secangkir matcha dapat menenangkan pikirannya yang kusut bagai benang.
"Papa,"
Suara parau itu mengejutkan Doyoung, dialihkan pandangannya menuju pintu kamar yang terbuka.
Di sana Jeno berdiri sambil membawa boneka anjing yang sudah kumal terbawa usia.
Boneka pemberian Jaehyun.
"Ya, Jeno. Kenapa?"
Jeno tak menjawab, dirinya menutup pintu dan berjalan menghampiri Doyoung.
"Boleh Jeno tidur dengan Papa?"
Doyoung tertegun, sangat tidak bisa jika Jeno yang meminta sekasur dengannya. Namun kalau itu Jaemin dan Mark tentu bukan hal yang luar biasa.
"Tentu."
Jeno mulai merangkak naik, diletakkan nya kepala bersurai itu pada paha Doyoung, dan setelahnya terdiam membisu.
Doyoung sendiri tau jika Jeno butuh ketenangan maka dari itu, dia hanya mengelus surai kelam Jeno dengan lembut.
"Pa, Jeno pengen kudapan."
Sekali lagi Doyoung terkejud, sosok dihadapan nya ini seperti bukan putranya saja.
"Kue kita sudah habis Jeno."
Jeno menyeringit, pasalnya tadi cafe ini tutup lebih awal karena ada kecoa. "Kok bisa?"
"Jaemin dan Renjun sudah menghabiskannya."
Jeno berdecak, dasar Jaemin.
"Papa buatkan matcha mau?"
Jeno belum menjawab, namun kalau dipikir pikir lagi kelihatannya enak, karena setiap hari Renjun selalu meminum minuman warna hijau itu.
"Boleh."
"Sebentar ya."
Dengan malas Doyoung beranjak dari kasur nyaman miliknya menuju dapur di lantai bawah.
Sejujurnya Doyoung sangat malas sekali, tapi masa dia menolak kan dia sendiri yang menawarkan minuman itu pada Jeno.
Hujan semakin deras, petir menyambar dan dimalam sepi ini tiba tiba pintu depan cafe milik Doyoung di ketuk. Sangat menyeramkan.
Doyoung sendiri masih berdiri kaku di depan kompor kala mendengar ketukan di pintu cafenya.
DOK!
DOK!
DOK!
Sial Doyoung ketakutan.
Di tengah tegangnya suasana tiba tiba teko di atas kompor berbunyi nyari, membuat Doyoung terkejut.
Buru buru Doyoung mematikan kompor dan langsung menyeduh matcha miliknya, niat hati ingin langsung berlari ke kamar tapi hati nurani Doyoung cukup penasaran siapa di balik pintu itu. Jangan jangan seseorang yang sedang kesusahan mungkin?
Akhirnya, dengan ragu Doyoung membuka pintu kaca itu.
"Selamat malam ada yang bisa saya bantu?" Ucap Doyoung kala melihat punggu seorang pria yang menjulang tinggi.
Pria itu berbalik, membuat Doyoung terkejud bukan main.
"Dons!" Seru pria itu.
Sial, hari apa ini? Kenapa Doyoung harus bertemu dengan sosok dimasa lalunya lagi?
Doyoung meneguk ludahnya sendiri, "Hai, John."
Pria itu, Johnny mantan kekasihnya, langung berhambur memeluk Doyoung.
"Ah, akhirnya aku menemukan mu."
.
.
.
.Jaehyun menatap bingkai foto yang selalu ia letakkan di meja kerjanya. Tersenyum pedih saat mengingat kejadian tadi siang.
Namun Jaehyun juga senang, ketika melihat kesayangannya tubuh dengan baik.
Mark yang terlihat keren walau terlampau kurus,
Jeno yang begitu tampan sepertinya, hingga seperti melihat dirinya sendiri,
Lalu ada si bungsu paling dia sayangi bertambah manis dan mengemaskan.
Jaehyun memijat pelipisnya, dia ingin berlari memeluk Doyoung dan meminta maaf, lalu setelahnya menuntut penjelasan.
Entahlah, disini Jaehyun sangat bingung.
Bingung sekali hingga rasanya ingin mengubur dirinya sendiri.
Sebenarnya apa alasan Doyoung meninggalkan rumah dengan membawa semua kehidupannya?
Ditambah secarik kertas gugatan cerai yang telah di bubuhi tanda tangan Doyoung, membuat dunia Jaehyun hancur sepenuhnya.
Dia bahkan hampir gila saat itu.
"Kau tau aku sangat merindukan mu?" Guman Jaehyun pada malam kelam ini.
Air mata Jaehyun terjatuh, membuat pria tampan itu terlihat menyedihkan.
....
Kok makin gak jelas,
Mau langsung end aja atau masih lanjut ketidak jelasannya?
Salam manis
IAKUMA_CHAN
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side [JaeDo] ✔
FanfictionDaddy berubah, dan kami benci itu. Benci karena membuat papa menangis. #Jaedo IAKUMA_CHAN🐻