Happy reading...
Typo bertebaran...
....
Taeyong tertawa puas saat mendengar kabar bahwa Doyoung sekarang sedang mengalami koma. Well, Taeyong memang yang paling terbaik dalam menipu orang orang. Hamil anaknya Jaehyun? Tentu saja Taeyong tak akan sudi, mengingat bahwa penyebab Taeyong melakukan hal nekat ini karena pria berlesung pipi itu.
Kalian salah jika selama ini mengira Taeyong membenci Doyoung, lagi pula apa salah Doyoung hingga Taeyong membencinya.
Bahkan sejak awal mereka bertemu Taeyong sudah jatuh hati pada Kim Doyoung, terlampau cinta hingga menjadi obsesi gila. Membuat Taeyong menyingkirkan semua hama yang mendekati Doyoung.
Dan tentu saja salah satunya Jaehyun.
Seharusnya semenjak putus dari Johnny, Taeyong pikir Doyoung akan menjadi pribadi yang tertutup, dan ya saat itu Doyoung sudah menjadi pribadi tertutup hingga Jaehyun datang merengkuhnya.
Laki laki itu berhasil membawa Doyoung keluar dari zona amannya.
Andai kata jika tak ada Jaehyun, maka Taeyong akan berlagak sebagai malaikat penolong dan membuat Doyoung bergantung padanya. Lalu mereka, Taeyong, Doyoung dan Mark akan jadi keluarga yang sempurna.
Ya, seharusnya.
"Ini semua gara gara lo!" Tunjuk Taeyong pada bingkai besar yang berisi foto Jaehyun. "Lo, yang bikin Doyoung jadi kek gini, hahahaha."
Dengan langkah yang gontai, Taeyong menghampiri sebuah boneka yang mana pada wajahnya ia tempeli dengan gambar Doyoung.
"Doie~ lihat wajahnya." Tunjuk Taeyong pada foto Jaehyun. "Sangat menyebalkan, bukan?"
Taeyong melempar vas bunga di sampingnya, tepat mengenai wajah Jaehyun di foto.
"Hihihihi, sekarang udah gak keliatan lagi wajahnya."
Dengan riang Taeyong berhambur memeluk boneka berbentuk manusia itu, menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher.
"Sekarang hanya ada kita berdua, Doie."
Katakanlah Taeyong itu gila, tapi memang begitu adanya. Mental Taeyong terguncang karena sebuah kejadian dimasa lampau. Dan semua yang dilakukannya diluar kendali diri Taeyong sendiri. Termasuk hampir membunuh Doyoung.
Jaehyun menatap perlakuan gila Taeyong melalu kaca pembatas ruangan itu dengan datar, sekarang dia tau motif Taeyong mendekati ayahnya. Well, Jaehyun tidak bodoh untuk terlalu percaya pada Taeyong.
Jaehyun tersenyum miring, lihat akhirnya dia dapat memasukkan Taeyong ke rumah sakit jiwa, tak sia sia usahnya berperan sebagai laki laki brengsek. Sekarang dia bisa kembali menyeret Doyoung pulang, suka tak suka Jaehyun akan kembali menjemput malaikatnya.
Meski harus memaksanya Jaehyun tak peduli, salahkan saja Doyoung yang menolak ajakannya beberapa hari lalu.
"Beri dia perawatan paling baik." Ucap Jaehyun pada dokter kejiwaan di sampingnya.
Sang Dokter mengangguk, "Baik, Tuan."
Setelahnya Jaehyun berjalan pergi meninggalkan Rumah sakit jiwa itu.
.
.
.Renjun mengganti bunga lily putih yang ada divas nakas kamar rawat inap Doyoung dengan hati hati. Hari ini dia mengantikan trio menjengkelkan untuk mengurus dan menemani Doyoung.
Selesai dengan pekerjaannya kini Renjun duduk manis di kursi yang sudah di siapkan, bingung mau melakukan apa.
"Eeem, paman kau mau mendengar ku bercerita?"
Tak ada jawaban, hanya semilir angin yang menerpa wajah Renjun. Renjun tersenyum getir,
"Aku, aku, aku sebenernya menyukai paman."
Renjun menunduk malu, padahal tidak ada seorang pun yang mendengarnya. Namun siapa sangka jika seseorang berdiri kaku didepan pintu rawat.
....
Pendek,
Ini book mau dijadikan berapa chapter?
Salam manis
IAKUMA_CHAN
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side [JaeDo] ✔
FanfictionDaddy berubah, dan kami benci itu. Benci karena membuat papa menangis. #Jaedo IAKUMA_CHAN🐻