Istirahatlah jika kamu lelah , bangkitlah jika sudah merasa kuat , tunjukkan pada dunia bahwa kamu bisa melewati masa sedihmu dengan senyuman.
-Renaputri🎵Melukis senja
*****
Hari Rabu adalah hari yang sangat dibenci oleh Rena. Dimana hari itu, Rendy pergi ke luar negeri tanpa sepengetahuan Rena.
Saat ini dia berada di taman dekat basecamp. Rena tidak sendirian, dia ditemani oleh Vina. Rena mengeluh, karena mereka sudah disana sejak 2 jam yang lalu. Tanpa melakukan apapun.
"Vin, gue bosen. Lo ngapain sih nyuruh gue harus disini? Mending juga tidur, enak."
"Tunggu bentar,"
Datanglah satu orang berjaket hitam. Sebelum dia mendekat dengan Rena, dia terlebih dulu memasang jurus.
"Mau apa lo?! Jangan dekat-dekat sama gue! Gue gableng baru tau rasa lo!!"
Orang itu tertawa. Membuat Rena mengerutkan keningnya.
"Sopo sih kowe? Aku kenal ngguyumu tapi aku lali sopo?!"
"Rena Rena," orang itu bersuara.
"KAK BRIAN?!"
Rena langsung menghambur ke pelukan Brian. Menenggelamkan wajahnya di dada Brian.
"Rena kecil,"
"Kakak kemana aja? 3 bulan ga ada kabar, main ngilang gitu aja. Terus datang ndadak. Kaya cenayang!"
"Kakak daftar kuliah, makanya lama."
"Kak, marahin aja dia! Dia orangnya bandel, ga nurut sama Vina. Susah diatur, ga mau makan." Vina mengadu.
Brian menundukkan kepalanya untuk melihat reaksi Rena. Karena Rena lebih pendek dari dia.
"Terakhir kakak bilang apa sama Rena?"tanya Brian.
"Banyak,"
"Terus kenapa dilanggar?"
"Ga tau"
"Aduh-aduh, gemes banget adikku satu ini." Brian membalas pelukan Rena.
Vina menjadi saksi hubungan antara Rena dan Brian, sebatas kakak adik. Bukan Vina yang menghubungi Brian, tetapi Brian dulu yang menghubunginya.
"Janji jangan pergi lagi? Rena ga mau sampai kakak pergi, Rena udah kehilangan satu kakak, dan Rena tidak mau kehilangan kakak yang lainnya."
Brian paham dengan ucapan Rena. Brian juga tau bahwa Rendy pergi ke luar negeri. Dan Rendy menitipkan Rena pada nya.
"Iya ren, kakak ga akan pergi lagi. Kakak akan terus disamping Rena."
"Oh iya, kalian mau makan di warung langganan kita ngga? Kakak yang traktir, kalian bebas mau pesan apa aja."ujar Brian sambil menangkup pipi Rena.
"Mawuu."
"Go go go, kita makan."
Mereka bertiga mendatangi warung di pinggir jalan. Memang tidak mewah, tidak juga mahal. Tetapi bagi mereka yang terpenting itu adalah kenangannya. Disana sudah banyak kenangan yang dilalui bersama-sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rena Putri [END]
Fanfiction"Kamu ga ada kabar, tetapi aku akan selalu menunggu janji yang telah kau ucapkan waktu itu." -Rena Putri Widyatama "Halu memang boleh, tetapi tidak untuk haluan ku yang ingin memilikimu lagi meski aku sudah tau kau lebih menyukainya" -Putri Vina Gra...