don't do that

20.6K 1.2K 112
                                    

"Bersihin!"

"DENGER ENGGAK SIH!"

BRAK

Haechan menggigit bibir bawahnya ketika meja makan hampir saja terpelanting ke belakang akibat sentakan Mark yang tidak main-main.

Mark menatap tajam Haechan yang hanya berdiam menunduk tidak berkutik karena ketakutan.

"Ah!" Haechan memekik kencang, lehernya serasa dicekik ketika Mark yang mencengkram kerah seragamnya kasar. 

"Ma-maaf..." Ucap Haechan bergetar.

Mark tersenyum sinis, "Lo udah tumpahin sup sialan lo ini di seragam gue!"

Manik bulat itu bergetar menatap memohon kakaknya supaya melepaskan cengkraman di leher yang semakin mencekiknya.

"K-kak—lepas.."

Karena kesal Mark bukannya melepas tapi mendorong kasar tubuh Haechan sampai terjelembab di lantai yang dingin lalu diikuti bunyi debukan kencang.

"Lo pahan gak, apa yang udah lo lakuin?!" Mark masih tetap menodong Haechan dengan tajam.

Haechan meringis menahan rintihan di bibirnya. Mark selalu terlihat menyeramkan, kasar dan sangat membenci Haechan.

"Nanti Haechan cuci—"

"Lo kira nyuci cepet?! Pikir pake otak ini udah mau jam tujuh dan lo ngehancurin pagi gue!"

Haechan mendongak dengan raut wajah tidak habis pikir, "Kak, Haechan gak sengaja. Haechan bakal bersihin seragam kakak, lagipula Haechan udah bener jalan—"

"Terus maksud lo gue yang salah?"

Haechan menggeleng panik, merasa sudah salah berucap. Walaupun kenyataannya memang Mark yang sengaja menyenggol mangkuk supnya sampai menumpahi seragam sekolahnya.

Namun seolah kekesalan Mark yang tidak cukup sampai di situ. Tangannya mengarah ke meja makan mengambil mangkuk sup yang tinggal setengah milik Haechan dan menyiramkan sisa sup itu ke tubuh adiknya dengan cepat.

Haechan panik, menyeka sup lengket yang ada di wajahnya. Seragamnya juga ikutan kotor bahkan lebih kotor dan basah. Tubuh mungil itu bergetar menatap Mark tidak percaya.

Sedangkan Mark hanya menatap adiknya tanpa minat. Terkekeh sinis seolah dia tidak melakukan kesalahan apapun. Mark merasa puas.

"Mark, what are you doing?"

Mark mengangkat alisnya ketika mendapati kakak pertamanya Jeff yang baru masuk ke ruang makan dengan heran.

"As always!"

Tidak mempedulikan kernyitan di dahi Jeff, Mark dengan kasar menggeret tangan Haechan menuju ke kamar mandi utama yang biasa digunakan untuk para tamu.

"Ka-kak.." Haechan menggeleng meminta untuk dilepaskan.

Namun Mark seolah tuli dan mendorong kasar tubuh Haechan sampai bahu rapuh itu menyentuh dinding kamar mandi dengan keras.

BRAK

Ada seringaiyan kecil ketika pintu kamar mandi itu tertutup secara kasar lalu tidak lupa dikunci ketika gebrakan dan suara teriakan Haechan mulai menggema.

"KAKAK HAECHAN MAU SEKOLAH!"

"KAKAK BUKA!"

"KAKAK BUKA HAECHAN JANJI BAKAL CUCI!"

Haechan terisak, merasa sia-sia tangannya terus memukul dan mendobrak pintu kamar mandi. Yang ada Haechan semakin kesakitan.

Haechan menunduk meremat dadanya yang terasa sesak. Tubuhnya meluruh lalu memilih menelengkupkan wajahnya di lipatan tangan dan kakinya.

Setiap hari dibenci, setiap hari tidak dianggap. Dan Haechan tidak paham apa kesalahannya selama ini.

***

Lagi mabok Haechan 😭
Capek enggak sih kalian menghadapi lee Haechan 😭😭

Lagi mabok Haechan 😭Capek enggak sih kalian menghadapi lee Haechan 😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

So, lanjut enggak sih??

why hate me ; haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang