AAA GA SABAR HAECHAN BDAY, HAPPY HAECHAN DAY, HAPPY BIRTHDAY MA SUNSHINE MA BRILLANTE MA FULLSUN AND MA LOVE ✨🌻
HAECHAN POKONYA STAY HEALTHY AND SAFE 😾💗
Hufff
Happy reading don't forget votmennyaa
Haechan memejamkan matanya ketika angin balkon yang dingin menerpa wajah pucatnya. Haechan sama sekali tidak beranjak walaupun ini sudah tengah malam.
Katakan saja Haechan cari mati. Kakinya saja sudah tidak kuat untuk berjalan. Kepalanya pusing, Haechan hanya meringkuk kecil di luar balkon seorang diri dengan cahaya minim remang-remang dari langit.
Buat apa Haechan harus baik-baik saja kalau nyatanya semua orang tidak peduli padanya.
Buat apa Haechan tetap hidup. Bukankah jika Haechan tetap hidup dia malah semakin sakit dengan perlakuan semua orang padanya.
"Pergi.."
Desisnya lemah dan tetap menatap kosong pagar pembatas balkon. Mata Haechan yang sayu tiba-tiba kembali mengeluarkan air mata.
Haechan menggigit bibir bawahnya yang sudah membiru. Air matanya tidak henti terus mengalir.
Tidak ada isak tangis. Pikiran Haechan kosong hanya berisi seruan menyakitkan dan dengungan di telinganya.
Haechan pengen pergi.
Pergi dari tempat ini.
Klek
Haechan sama sekali tidak bergeming ketika pintu kamarnya terbuka. Wajahnya semakin tenggelam dan ketakutan.
Langkah berat seseorang di kegelapan kamarnya sudah bisa Haechan tebat siap yang masuk.
Dan seketika terang, lampu kamarnya dihidupkan membuat tubuh Haechan semakin bergetar bukan main.
"Haechan?" Panggilan dingin itu membuat Haechan tersentak. Wajahnya masih setia tenggelem di lipatan tangang.
KAMU SEDANG MEMBACA
why hate me ; haechan
Fanfiction[don't forget to follow brillantemine] "Kenapa semua benci Haechan? Jangan jahatin Haechan, bukan Haechan yang ngelakuin itu!" © brillantemine 2021