that you say

7.5K 922 37
                                    

Seneng ga update lagi nihhh😃

Tubuh Haechan bergetar, kepalanya masih setia menunduk menahan isakan yang keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuh Haechan bergetar, kepalanya masih setia menunduk menahan isakan yang keluar. Bibirnya mulai terluka karena terlalu keras digigit.

Dengan perlahan kaki mungil Haechan berjalan cepat kembali ke dalam kamar. Namun lebih dulu pergelangan tangannya ditahan Yunho.

Bisa Yunho rasakan tubuh mungil itu yang bergetar dan rasa panas yang menjalar. Haechan merancau memohon dilepaskan membuat hatinya berdenyut.

"Dad.. Ha-haechan—"

"Kenapa?" Yunho menatap tajam Jeff dan Mark bergantian.

Hening. Jeff dan Mark sama-sama diam. Terlihat Jeff memutar otak untuk menjelaskan sedangkan Mark berdecak menatap Haechan malas.

"Haechan masuk ruangan dad dan ngacak-acak map data sekolahnya yang bakal dicabut." Ucap Jeff cepat.

Terlihat Yunho mengrenyit tajam dan rahangnya yang mulai mengeras. Tatapannya berubah ke arah Haechan yang langsung tersentak.

"Masuk ke kamar!" Bentak Yunho dingin.

Haechan mendongak terkejut. Matanya berkaca-kaca menatap Jeff tidak percaya. Haechan berbuat apa? Dia tidak melakukan itu sama sekali.

Haechan menggeleng cepat dengan panik. Tapi mata Yunho semakin menatapnya tajam. Membuat Haechan langsung diliputi ketakutan.

"Bukan! Haechan gak—"

"Masuk kamar!"

Napas Haechan tersendat, cengkraman ditangannya mengerat semakin membuat kondisi Haechan gemetaran. Bahkan Yunho sama sekali tidak melihat raut terluka putra bungsunya.

"Bukan Haechan." Ucapnya pelan, sangat lirih bahkan tidak ada yang mendengarnya.

Haechan sudah cukup lelah bahkan untuk mengeluarkan air mantanya saja dia tidak sanggup. Tubuhnya yang selalu menurut kembali didorong kasar menembus tempat yang penuh sesak.

Brakkk

Haechan hanya bisa menatap nanar pintu kamarnya yang kembali terkunci dari luar. Bibirnya sudah membiru karena udara yang semakin dingin.

Dituduh hal yang tidak dilakukan rasanya sangat menyakitkan.

Lagi-lagi Haechan hanya bisa pasrah. Meringkuk, memeluk kedua lututnya dan meredam isak tangis yang terdengar sangat pilu.

 Meringkuk, memeluk kedua lututnya dan meredam isak tangis yang terdengar sangat pilu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
why hate me ; haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang