#10

1.2K 75 0
                                    

SMA Scorluct

Lisa pov

"Nini."

Aku melirik jennie di sebelah ku, dan dia menjawab ku hanya dengan senyuman.

"Aku ragu, apa ada yang kamu sembunyikan dari ku?"

"Apa maksud mu, sembunyikan apa aku tidak mengerti."

"Tidak. Ini sungguh kejam, bagaimana bisa kamu menyembunyikan senyuman menawan itu dari ku sedari tadi. Ayolah, apa ini karena teman mu itu."

Jennie beralih menatap ku, dia memeluk ku dengan erat.

"Sebentar."

Kata nya ketika aku ingin melepaskan pelukan nya dan bertanya kenapa.

Aku menjadi bingung, ada apa? Pikir ku semua nya baik-baik saja namun mengapa sikap jennie terasa berbeda atau ini hanya perasaan ku saja, entahlah aku tidak mau merusak suasana.

"Nini, simpan masalah mu dan jika kamu sudah siap untuk menceritakan nya pada ku maka datanglah aku akan mendengarkan nya."

"Tidak, lili. Aku hanya bahagia memiliki mu, kamu tau kan aku sangat mencintai mu lisa."

"Aku bisa lihat itu, jebbal. Aku memang mempesona sehingga semua orang mencintai ku, nini."

Kata ku sambil tertawa

Jennie mencubit perut ku dan itu sangat sakit, aku mengelus perut ku yang memerah karena nya.

"Bisakah kamu tidak menyombongkan diri mu di depan ku, dan jika kamu mengatakan itu lagi aku akan membunuh mu!"

"Oh jebbal, setelah melukai ku kini kamu mengancam ku. Tuhan kurasa ini hukuman untuk ku, terkurung dengan wanita yang menakutkan ini."

"Yaaaaa!!! Apa maksud mu berkata seperti itu, lisa kamu tidak akan bisa pergi dari ku sekali pun kamu menginginkan nya."

"Benarkah?"

"Ya."

"Bagus, itu yang aku inginkan."

Ucap ku sambil tertawa.

Dia pun ikut tertawa, aku menatapnya dengan seksama. Disana aku merasa kenyamanan, hal yang indah telah ku temukan dalam diri nya.

Aku mencintainya, Jennie kim.

Jennie pov

Aku benar-benar tidak bisa menahan betapa bahagia nya aku saat ini, apa ini sungguhan ataukah hanya sebuah mimpi yang membuatku tersenyum moelaaa. Aku hanya tidak menyangka hari ini akan datang pada ku, lisa.

Bagaimana bisa aku menceritakan tentang nya? Dia terlalu sempurna hingga aku merasa cemburu jika orang selalu menyelipkan nama nya pada setiap pembicaraan mereka. Semua terlalu pahit ku lalui hingga aku berada di titik ini, mendapatkan nya bukan perihal membalikkan kedua tangan ku.

Namun begitulah hukum alam, aku lebih tertarik pada orang yang tidak menyukai ku.

"Oh benarkah? Lili kamu akan menyesal, tidak. Kalau begitu selamat, kamu akan menghadapi wanita seperti ku setiap hari nya." Kata ku menyeringai

Lisa memeluk ku.

"Aku tidak ingin bertemu dengan mu setiap hari."

"Mbwooo???? Ucapkan sekali lagi!"

Aku melototkan kedua mata ku, apa dia bersungguh-sungguh dengan ucapan nya barusan?

Ku lihat lisa perlahan meneguk ludah nya, aku tidak perduli apa yang ada di pikiran nya aku hanya ingin menagih sebuah kata terlontar dari mulutnya.

Moon vs Night [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang