Lisa pov
Aku terbawa nafsu ku, tubuh nya membuat ku menginginkan lebih. Sudah lama aku menjajahi tubuh orang lain namun mereka tidak bisa membuat ku menginginkan mereka, ini gila.
Darah ku seperti berdesir hebat.
"Umphhh..Lisa-"
Aku menoleh, somi mengeluarkan keringat begitu banyak padahal aku baru hanya bermain dengan bibir dan dua benda kenyal miliknya saja.
Sepertinya dia menikmati setiap sentuhan ku, hal ini semakin membuat ku bersemangat.
"Bolehkah aku menginginkan lebih dari ini, somi. Kau begitu seksi."
Bisik ku pelan di telinga nya.
"Apa yang kau lakukan pada ku, mengapa. Mengapa aku sulit mengatur tubuh ku seperti ini."
"Itu bukan jawaban atas pertanyaan ku sayang, atau sebaiknya aku hentikan saja sampai disini."
"Tidak, maksudku. Kau tidak bisa pergi setelah apa yang kau lakukan pada ku, aku tidak mengerti mengapa aku ingin melakukan lebih dengan mu."
Aku menarik senyuman ku menatap mata nya.
Dia terlalu mudah terbuai oleh ku, apakah aku harus bermain-main dengan nya? Aku ingin menghilangkan seseorang dari kepala ku, aku ingin bebas dari bayang-bayang jennie dan aku akan lakukan itu saat ini. Bersama wanita di depan ku, somi. Ku harap aku bisa jatuh cinta pada nya, semoga saja karena aku sudah terlanjur terluka begitu banyak dan harapan ku musnah setelah melihat jennie dengan anak kecil bersama nya.
"Aku tidak ingin kau menarik kata-kata mu sayang, jika aku sudah melakukan nya kau sepenuhnya milik ku. Bagaimana?"
Somi hanya menangguk, sial. Dia begitu seksi, dengan tubuh telanjang nya di depan ku.
Author pov
Lisa melanjutkan aktifitasnya bersama somi, malam itu menjadi malam yang panjang bagi kedua nya.
Pagi tiba, somi membuka mata nya secara perlahan. Ia melihat lisa yang tertidur sambil memeluknya, entah apa yang terjadi dalam semalam. Somi tersenyum sambil memegang lembut wajah lisa yang tertidur lelap.
"Hmmm.."
Usik lisa terbangun.
Somi langsung menjauhkan tangan nya, ia merasa gugup ketahuan oleh lisa jika ia sedari tadi hanya memandang nya saja.
"Kamu sudah bangun."
"Menurutmu."
Kata lisa dingin
Somi memutar matanya, ia menatap lisa kesal.
"Mengapa kamu menyebalkan sekali, orang seperti mu hanya tau cara merusak mood seseorang saja."
Somi berdiri, ia hendak meninggalkan kasur karena kesal.
Degg...
Degg...Langkah somi terhenti, tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang.
"Maafkan aku, aku berjanji akan membuat mu bahagia. Somi, izinkan aku membahagiakan mu. Izinkan aku, bersama mu."
Somi melepaskan tangan lisa, ia terkejut dengan apa yang didengarnya.
Somi pov
Apa ini sungguhan, maksudku. Apa dia mengatakan itu dengan tulus atau dia hanya membuatku tunduk kepadanya?
Namun mengapa aku melihat dari matanya, dia seperti mengatakan apa yang ada dihatinya. Aku bukan seorang peramal yang tau setiap isi hati seseorang, aku juga tidak mengerti sejak kapan perasaan ini hadir, bibirku seakan tidak bisa terbuka untuk mengatakan tidak padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon vs Night [JENLISA]
FanfictionDia menarik, siapa yang akan menolak? Dia baik, tidak bisa di ragukan. Aku tidak bisa menghindari mata nya yang terus menangkap ku, celaka! Permainan nya semakin membuatku gila. Aku wanita normal, tapi bagaimana bisa aku berteriak seperti itu ketika...