Jennie melangkah penuh kemenangan, ia merasa sangat puas melihat lisa dengan wajah begitu kesal.
"Apa ini kelewatan? Tidak, lisa kau harus bisa memilih dan aku tidak akan melepaskan mu karena cinta pertama mu."
Neetttt!!!
(Suara bel)
Lisa pov
Aku baru saja mengemasi buku-buku yang berada di bawah meja ku yang masih berantakan, ya aku selalu seperti ini. Meninggalkan sekolah sesuka hati ku dan bersikap bodo amat ternyata sungguh menyenangkan.
"Berjalan-jalan di sini, lisa. Apa kamu melakukan itu lagi, membolos?"
Teriak seseorang dari belakang.
Aku berhenti di tempat ku berdiri, aku berdengus kesal. Mencengkam ransel ku kuat.
"Bukan urusan mu."
Kim hanbin merasa terkutuk, dia takut menatap mata ku. Aku selalu mengeluarkan aura menyeramkan kepada siapapun, aku tidak menyukai berbagai perasaan yang terus hadir menghampiri ku. Aku membencinya!
"Iya iya, maafkan aku. Langit berubah begitu cepat, aku tau itu sekarang. Padahal aku berpikir kamu telah menyukai sekolah ini, ternyata aku salah. Kamu masih membencinya, lisa."
Aku berbalik menatap tajam mata nya, mengapa dia menjadi sangat menyebalkan.
"Sejak kapan kamu menjadi se-rese ini?"
Aku tersenyum, mendekati nya dengan tenang. Oh tidak, suara jantung nya selalu terdengar oleh ku, apa dia bercanda dengan menyukai ku.
"Ku peringatkan, jangan menyukai ku. Kim hanbin atau kamu bakal tau bagaimana rasa nya permainan paling menarik yang telah ku persiapkan."
Kim hanbin terdiam, tubuhnya bergetar hebat.
Aku kembali melanjutkan langkah yang ku mulai, aku membenci mereka yang terang-terangan menyukai ku. Tunggu, aku mengigit bibir bawah ku. Aku mengingat satu orang yang terus saja menyatakan perasaan nya kepada ku dan aku menyukai itu, jennie kim.
Dia terus mendekatiku dengan cara yang tak terduga, hari ini dia melakukan nya lagi dan membuat ku sulit bernafas dengan tenang. Haruskah aku menemuinya malam ini? Tapi Jisoo juga menawarkan hal yang sama kepada ku hari ini, arghhhh. Dua wanita itu membuat ku gila!
Bar and caffe
Aku memarkirkan mobilku di sini, tangan ku mulai membuka pintu itu perlahan. Ini merupakan tempat ternyaman untukku, jujur aku tidak perduli dengan identitasku. Tidak perduli mana yang bisa dipilih antara benar dan salah.
Aku orang yang selalu mengabaikan, aku selalu membenci dan aku menyukai kesendirian.
"Lisa! Heii, bagaimana hari mu. Aku senang bisa melihat mu lagi setelah sekian lama."
Paman cho siwon, dia paman jisoo. Kami sangat dekat, namun setelah hubungan antara aku dan jisoo berakhir semuanya hubungan yang terjalin menjadi memburuk.
Aku memberikan senyumanku pada nya, dia seperti nya sangat merindukan ku.
"Hai paman, aku juga senang bertemu dengan mu. Ya, hari ku sama seperti biasa nya, tidak ada istimewa di sana."
"Lisa kamu tidak berubah dan aku menyukai nya. Ayo kita ke atas, minuman pelepas lelah bisa kita coba."
Kami berjalan menaiki beberapa anak tangga yang berbaris rapih, aku mengikuti nya yang berada di depan ku. Hingga kaki kami mengakhiri langkahnya dan tersaji pemandangan luar biasa di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon vs Night [JENLISA]
FanfictionDia menarik, siapa yang akan menolak? Dia baik, tidak bisa di ragukan. Aku tidak bisa menghindari mata nya yang terus menangkap ku, celaka! Permainan nya semakin membuatku gila. Aku wanita normal, tapi bagaimana bisa aku berteriak seperti itu ketika...