Jisoo pov
Aku melihat dua orang tengah tertawa di seberang sana, dia terlihat sangat bahagia.
Lisa, maafkan aku yang berani-berani nya kembali ke dalam hidup mu."Seperti nya jennie wanita yang baik untukmu, aku harap aku tidak akan kembali lagi kepada mu lisa. Aku mencintai mu."
Author pov
Setelah hari itu jisoo mendadak hilang bahkan saat lisa ingin mengucapkan terimakasih ia tidak menemukan jisoo dimana pun, lisa mengerang kesal dia tau semua itu karena diri nya.
Sama dengan lisa, jennie juga kehilangan seseorang yang berharga untuknya. Dia kehilangan sahabat yang selama ini selalu ada untuknya, sejak saat itu irene juga mendiami dan selalu menghindar jika bertemu dengan jennie.
"Nini aku ada kabar baik untukmu."
"Apa? Lili ku mohon, jika ini tentang hewan peliharaan mu maka tidak usah. Setiap hari cerita nya tentang leo terus, kenapa tidak berpacaran saja dengan nya."
Jennie berdengus kesal.
"Tidak, ya kamu tau leo itu bagian dari ku nini. Apa kamu tidak ingin mendengar berita baik dari ku? Ya sudah kalau begitu aku pergi saja."
"Iya iya maafkan aku, apa berita baik nya sayang ku."
"Besok tim basket ku akan masuk final, ehmm bisakah kamu datang menyemangati ku?"
"Bwo?! Serius?"
Ucap jennie terkejut, lisa memutar mata nya malas.
"Kamu tidak mau ya sudah tapi jangan meledekku."
"Tidak, bukan begitu lili. Aku sangat senang dan aku berjanji akan duduk dibarisan palingan depan oh iya aku juga nanti akan bawa pengeras suara agar kamu bisa mendengar ku."
"Jika begitu aku juga akan memastikan piala kemenangan ku untuk mu nini, kamu tau aku merasa sangat beruntung memiliki mu."
"Duhhhh,,, panas-panas seperti ini memang paling enak menggombal."
"Siapa yang kamu tuju itu? Aku bukan makhluk bumi yang hanya menyebarkan hoax dengan kata-kata manisnya dan asal kamu tau aku tidak suka membual, nini semua yang ku katakan tulus dari hati ku."
"Ya tuhan pacar ku ini lucu sekali, iya lili. Aku mengerti, sini berikan pipi mu."
"Tidak mau."
"Iiiihhh sini atau mau aku marah?"
"Iya, nih."
"Muahhhhhh, itu hadiah buat kamu karena sudah kasih aku kabar begitu baik hari ini."
Blushhh..
Wajah lisa memerah, tiba-tiba saja jennie mencium pipi nya.
Di sela waktu pasangan bahagia itu, ada seseorang yang dengan sengaja melewati mereka dengan raut wajah datar.
"Sudah, biarkan dia. Nini, jika dia sahabat mu dia tidak akan meninggalkan bahkan jika itu sangat membuatnya membenci mu. Nini aku berjanji akan selalu ada untuk mu dan kamu bisa perlahan terbiasa tanpa nya."
Jennie sedari tadi berusaha tegar kini tidak bisa membendung tangisan nya, jujur dia sangat merindukan irene. Sudah lama mereka tidak saling bicara, lebih tepatnya saat irene tau hubungan jennie dan lisa.
"It's okay, menangislah itu akan membuatmu lebih baik."
"Lili."
Lisa menoleh, jennie menatapnya penuh arti.
"Iya."
"Maafkan aku."
"Apa maksud mu nini, maaf untuk apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon vs Night [JENLISA]
FanfictionDia menarik, siapa yang akan menolak? Dia baik, tidak bisa di ragukan. Aku tidak bisa menghindari mata nya yang terus menangkap ku, celaka! Permainan nya semakin membuatku gila. Aku wanita normal, tapi bagaimana bisa aku berteriak seperti itu ketika...