Lisa pov
Aku membawa jennie kembali dalam mobil, dia menahan tangan ku ketika aku ingin membukakan nya sebuah pintu.
Aku meliriknya.
"Lili, kenapa kamu melakukan itu. Aku tau perbuatan chanwoo itu salah namun kamu sudah melakukan tindak kekerasan."
Aku tidak habis pikir, kenapa dia.
"Aku melakukan nya karena aku tau alasan di balik sikap baik nya pada mu, nini dengarkan aku. Dia sudah menipu mu apa kau tidak sadar itu, dia dengan sengaja memfoto mu diam-diam saat kamu sedang di toilet. Dia berkeinginan menyebarkan itu dan ia gunakan itu sebagai ancaman agar kamu menuruti semua keinginan nya. Pikirkan baik-baik, jika kamu mengerti yang ku katakan."
Kata ku memperjelas segala nya.
Ya, aku sudah mengetahui segala kelakuan busuk chanwoo. Dari cara dan gerak-gerik nya aku sudah tau kalau ada sesuatu yang tidak beres dengan nya namun aku bertindak diam-diam, aku berniat tidak ingin memberitahu jennie karena ku pikir dia baru saja kehilangan teman baik nya.
Jennie terdorong beberapa langkah, aku berusaha meraihnya.
Dia pasti terkejut mendengar ucapan ku.
"Lili maafkan aku hiks hiks, aku tidak tau kalau chanwoo begitu licik. Aku sungguh menyesal telah mengenalnya, aku juga tidak mengerti mengapa aku begitu bodoh seperti ini hiks hiks hiks."
"Sudah, jangan menyalahkan diri mu. Dia memang laki-laki brengsek, seharusnya dia beruntung bisa berteman dengan mu."
"Tapi karena nya aku jadi menyalahkan mu hiks hiks hiks."
"Maka berhentilah di tempat mu berdiri sekarang, nini apapun bisa ku terima dari mu. Namun satu hal yang paling membuatku tidak terima dan aku harap kamu tidak melakukan itu suatu saat nanti."
"Apa?" Tanya nya ragu
"Mengkhianati. Aku tak cukup sabar untuk menghadapi itu, kamu bisa melakukan apapun dan aku tidak akan melarang mu ataupun membenci mu namun ketika aku tau suatu saat itu kamu mengkhianati ku maka akan ku pastikan kamu tidak akan melihat ku lagi jennie."
Wajah jennie terlihat pucat, dia juga terlihat meneguk ludah nya beberapa kali.
Aku memeluk wanita ku, akankah semua nya akan berjalan baik?
"Tenanglah, aku yakin itu tidak akan terjadi."
Kata ku menenangkan nya.
Jennie pov
Hati ku remuk, luar biasa remuk. Aku merasa mati. Sekujur tubuh ku berdiri bagai patung yang tidak bernyawa.
Kata-kata lisa barusan menampar ku begitu keras, tuhan kenapa rasa nya sakit sekali mendengar ucapan nya itu. Jujur aku tidak akan siap jika harus kehilangan nya, namun hati ku benar-benar tidak mengerti apa yang diinginkan.
"Tidak, itu tidak akan pernah terjadi. Lili aku sangat mencintai mu, jebbal jangan tinggalkan aku."
Dia tersenyum, mengambil tangan ku dan mengenggam nya.
"Aku lebih mencintai mu dan aku berjanji akan menjaga mu, hati mu. Nini, aku menyanyangi mu."
Aku reflek memeluk lisa, tumbuh nya yang hangat membuat ku nyaman.
"Ommo, nini semua orang memperhatikan kita. Apa kamu terlalu menyukai ku, lihat lah semua orang saling berbisik."
Aku mendongak, lalu melirik ke samping ku.
Ahhhh, benar! Aku benar-benar malu, kami menjadi pusat perhatian seperti ini.
"Maaf, aku terlalu bahagia lili."
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon vs Night [JENLISA]
FanfictionDia menarik, siapa yang akan menolak? Dia baik, tidak bisa di ragukan. Aku tidak bisa menghindari mata nya yang terus menangkap ku, celaka! Permainan nya semakin membuatku gila. Aku wanita normal, tapi bagaimana bisa aku berteriak seperti itu ketika...