Satu minggu kemudian, hari pernikahan lisa dan somi.
Benar, inilah saat bahagia dua orang yang akan membangun rumah tangga mereka. Lisa dan somi sibuk menata pakaian yang mereka kenakan, ya karena ini acara yang berharga.
"Ountyyyyy...!!!"
Teriak ryujin membuat seisi tempat itu menoleh padanya
"Hei, baby. Ounty sangat merindukanmu, ah aku sangat ingin mengendongmu tapi lihatlah pakaian ini membuat ounty kesulitan melakukan itu."
Somi memeluk ryujin, sedangkan mata jennie dan lisa tidak sengaja saling bertemu.
"Ounty ryujin juga sangat merindukan ounty, hmmm apa setelah ini ounty akan melupakan ryujin."
"Hei, apa yang ryujin katakan."
"Ryujin benarkan eomma, ounty somi akan melupakan ryujin karena ounty akan lebih sayang orang itu."
Somi dan jennie melihat kearah orang yang sama.
Benar saja, ryujin sangat membenci lisa karena terakhir kali mereka bertemu. Lisa lah yang menjadi penyebab ibu nya menangis dan membuat keributan.
"Ryujin, bukankah itu tidak sopan. Somi, lisa. Aku minta maaf, ryujin hanya salah bicara."
"Tapi ryujin benar eomma, karena ounty itu eomma jadi sering menanggis dan bersedih. Ryujin benci ounty itu, ryujin membencinya."
Lisa terdiam membeku, anak kecil yang sedang berdiri di tengah-tengah mereka membuatnya bungkam. Di hari yang berharga ini, mengapa luka kembali terbuka dan menimbulkan rasa sakit itu lagi.
Somi berusaha tersenyum, ia tau semuanya tidak akan mudah baginya.
"Ryujin, mau main sama ounty? Ounty mau ajak ryujin lihat kura-kura, mau."
"Iya mau ounty, ryujin suka sekali kura-kura."
Somi mengandeng tangan ryujin.
"Selesaikanlah disini, aku akan menunggu kalian diluar."
Bisik somi lalu mengajak ryujin keluar.
Lisa melirik jennie, ia melangkah mendekati jennie yang enggan menatapnya.
"Hai."
Jennie menatap lisa dengan ekspresi wajah yang sedikit terkejut.
"Nini, hari ini aku ingin menjadi hari yang bahagia untukku dan untukmu walaupun aku tau dengan mengatakan ini sudah membuatku menjadi orang yang egois. Namun aku ingin mengenang masa-masa manis bersamamu, sebuah momen yang tidak akan aku lupakan. Nini, kamu wanita pertama yang membuatku frustasi menghadapi wanita bahkan jisoo saja tidak bisa membuatku menjadi sefrustasi itu. Kamu tau, aku terlalu sulit melupakan jisoo dalam hidupku lalu kamu hadir dan perlahan dengan itu aku bisa melupakannya. Kamu orang yang selalu ceria dan misterius, aku sempat bertanya-tanya siapa sebenarnya kamu namun bahkan sampai saat ini aku tidak bisa mengenalmu dengan begitu baik. Nini, semua telah terjadi. Sulit untukku melupakanmu dalam hidupku, bahkan rasa benciku padamu tidak bisa membuatku berhenti mencintaimu. Ini adalah akhir yang kamu mau, maka akan aku lakukan itu. Aku sudah berjanji akan mencintainya, aku juga berjanji padamu aku akan membahagiakannya seperti yang kamu katakan kepadaku kemarin."
Jennie tidak kuat untuk menahan air matanya, ia langsung memeluk lisa begitu erar.
"Maafkan aku, lisa. Maafkan aku telah mempermainkan hatimu, aku tidak tau bahwa pada akhirnya kita hanya sekedar bertemu tanpa bisa saling memiliki. Mengapa, mengapa semua ini harus terjadi. Mengapa aku harus selalu merasa menjadi orang paling bodoh karena berselingkuh dibelakangmu, jika aku tidak lalukan itu apakah kamu tetap bersamaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon vs Night [JENLISA]
أدب الهواةDia menarik, siapa yang akan menolak? Dia baik, tidak bisa di ragukan. Aku tidak bisa menghindari mata nya yang terus menangkap ku, celaka! Permainan nya semakin membuatku gila. Aku wanita normal, tapi bagaimana bisa aku berteriak seperti itu ketika...