#15

959 80 13
                                    

"Arghhh bisakah kau bermain dengan benar! Dasar jalang, kalo sudah jadi pelacur setidaknya puaskan lah aku dengan benar."

Lisa berteriak kesal, sang gadis menunduk takut menatapnya.

"Maafkan aku, hiks hiks hiks.."

Lisa terdiam, melihat wanita itu menangis mengingatkan nya pada seseorang.

Sial, kenapa jennie muncul lagi di otak nya.

"Pergi! Pergi dari sini, ingat jangan pernah tunjukkan wajah mu lagi pada ku."

Autor pov

Semua telah berubah, lisa sudah menjadi sosok yang pemarah dan lebih dingin dari sebelumnya. Karena luka di hati nya sudah sangat besar, sekarang yang tersisa dari lisa hanya kebencian saja.

Sedangkan jennie, setiap hari dalam hidup nya yang ada hanyalah sebuah penyesalan saja.

Dia terus menyalahkan diri nya atas segala nya dan kai tetap setia menemani nya, kai dengan sabar mendampingi jennie walaupun ia tau hati jennie bukan untuk nya lagi.

"Nini, aku siang nanti ada keperluan mendadak bisakah kamu menunggu ku sebentar. Aku janji akan segera datang."

Jennie mengangguk.

Kai hanya menghela nafas, jennie selalu saja bersikap acuh kepada nya. Bahkan setiap mereka sedang bersama yang selalu dibicarakan oleh jennie hanya lisa, jujur hati nya berteriak kesakitan namun ia tidak bisa memaksa jennie untuk mencintainya.

"Aku pergi dulu ya, kalau sudah pulang sekolah nanti langsung kabari aku. Dan, jennie."

"Hmmm.."

"Aku mohon maafkanlah diri mu, aku telah berjanji padamu bahwa aku akan menemukan lisa. Maaf jika aku membuatmu lama menunggu, satu hal yang harus kamu tau. Aku tidak akan pernah berhenti mencari nya, walau aku harus kehilangan kaki ku. Jennie, aku akan tetap mencari nya untuk mu."

"Hiks hiks hiks maafkan aku kai, aku jadi membuat mu bekerja keras untuk ku sampai-sampai aku tidak memperdulikan mu. Hiks hiks... Aku bodoh! Aku selalu buat semua orang kesulitan."

Kai memegang tangan jennie yang terus memukul kepala nya, wanita itu terus menangis menyalahkan diri nya.

"Aku tidak apa-apa, jadi jangan perdulikan aku."

Kata kai lagi dengan senyuman tulus di wajah nya

Jennie pov

Aku tidak tau, harus dengan apa aku balas semua kebaikan yang kai berikan pada ku. Sudah beberapa bulan sejak aku kehilangan lisa, kai selalu setia di samping ku. Dia menemani walau aku selalu saja cuek pada nya, aku masih merasa bersalah.

Aku tidak tau harus berbuat apa, aku juga sangat membenci diri ku.

"Ya sudah bukankah kamu ada jadwal pagi ini, hmmm jennie. Semangat belajar ya, kamu harus menunjukkan versi terbaik dari mu jika sudah bertemu lisa nanti."

Aku tersenyum, dia hebat.

Kai hebat membuat aku merasa tenang, tuhan. Terimakasih, kau kirimkan aku makhluk sebaik dia walaupun aku tau aku tidak akan bisa untuk membalasnya.

"Kamu juga, hati-hati di jalan."

Aku beranjak turun, kemudian menutup pintu mobil.

Kai tersenyum melambaikan tangan nya padaku, aku jadi berpikir.

"Aku mencintai lisa, namun aku juga menyayangi nya."

Kata ku dalam hati.

Author pov

Moon vs Night [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang