Jennie house
Lisa memakirkan mobilnya tepat didepan gerbang rumah seseorang.
"Ounty, ryujin boleh tidak mengajak ounty kedalam sepertinya eomma ryujin membutuhkan teman. Ounty tau, sejak hari dimana ounty bantu ryujin tidak tau kenapa eomma selalu menangis. Ryujin tidak tega melihat eomma seperti itu, please mau ya ounty."
Kata anak itu sambil menarik tangan lisa.
"Aku?"
"Iya ounty, ayo."
Tanpa sempat menolak ryujin langsung menarik tangan lisa untuk ikut bersamanya.
Degg..
Degg..Kaki lisa seakan membeku, ia tidak bisa menyangkal bahwa ia takut melihat hal yang akan menyakiti hati nya.
"Jennie."
Kata lisa pelan.
Sebuah foto terpampang didepannya, lisa mengerutkan keningnya.
"Ounty..."
Panggil anak kecil itu berulang kali namun lisa sepertinya larut dalam pikirannya.
"Ounty.."
Panggil ryujin lagi.
Lisa memutar kepalanya, kini tubuhnya mensejajarkan dengan anak kecil yang tengah menatapnya.
"Dimana foto appa mu, sudahlah tidak usah di jawab itu han-"
"Appa? Hmm ryujin tidak mempunyainya."
Ucap anak itu menundukkan kepalanya.
Lisa menggepal tangannya begitu kuat, entah darimana emosi itu berasal hanya saja ia tidak bisa menahan amarahnya yang begitu besar.
"Sial! Apa laki-laki itu meninggalkan jennie setelah apa yang diperbuatnya, arghhh. Kai kau harus ku temukan bahkan di ujung dunia sekalipun."
Lisa berteriak begitu keras, dia begitu frustasi dan pergi dengan amarah yang masih membara bersamanya.
Namun...
Tidak, seketika niatnya pun hilang.
Jennie berdiri dibelakangnya dengan air mata yang mengalir bersamanya.
"Jennie."
Kata lisa terkejut.
Jennie berlarian, ia langsung memeluk lisa begitu erat. Benar. Lisa berusaha melepaskan namun hatinya terus berkata, jangan. Inilah yang ku butuhkan.
"Aku merindukanmu, maaf atas kelancangaanku memelukmu. Lisa."
"Kemana dia, kai. Laki-laki bersengsek itu, jawab aku jennie. Apa yang dia perbuat padamu, jawab aku apa dia meninggalkanmu. Jebbal jangan membuatku menunggu!"
"Apa perdulimu, lisa. Dari dulu aku hanya berusaha begitu keras meluluhkan hatimu namun semua berakhir begitu saja, tidak. Lisa kamu harus memikirkan tunanganmu, aku akan sepenuhnya melepaskanmu dalam hidupku."
Lisa menggebrak meja yang ada disampingnya, bagaimana bisa jennie berkata seperti itu kepadanya.
Jennie pov
Hatiku sakit, keberanian yang selama ini hilang kini muncul saat aku melihatmu. Lisa.
Bencilah aku, bukankah dari dulu seperti itu.
"Kau tau alasanku pergi meninggalkan mu, itu semua aku lakukan bukan atas dasar keinginan hatiku namun aku harus melakukannya agar kamu bahagia bersamanya. Sekarang dia meninggalkanmu, jennie kau tau. Akan ku buat hidupnya hancur karena telah mentelantarkan kamu dan anak mu seperti ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon vs Night [JENLISA]
FanfictionDia menarik, siapa yang akan menolak? Dia baik, tidak bisa di ragukan. Aku tidak bisa menghindari mata nya yang terus menangkap ku, celaka! Permainan nya semakin membuatku gila. Aku wanita normal, tapi bagaimana bisa aku berteriak seperti itu ketika...