Lisa dan somi sekarang telah benar-benar bertunangan, mereka terlihat bahagia lalu apa yang akan aku lakukan untuk tetap berdiri tanpa rasa sakit.
"Lisa, sejak aku melihatmu aku tau semua akan sulit untukku karena aku tidak akan bisa mengontrol perasaanku untukmu, perjuanganku memenangkan hati mu dan semua yang sudah kita lalui bersama hingga akhirnya perpisahan menjadi jalan tengah yang memisahkan antara cinta dan ego diantara kita berdua. Sesakit itukah melihatmu bersama orang lain, lalu aku harus apa lisa. Tersenyum? Bahkan untuk melihatmu saja, aku sudah tidak mampu. Mungkin ini akhir dari cerita kita, akhir dari semua harap dan impianku bersama mu. Aku mencintaimu, lisaya."
Lisa pov
Aku tersenyum hambar, menatap langit-langit kamarku.
Semua telah berakhir, bukankah seperti itu jennie? Aku melihatnya, aku melihatnya saat dia tersenyum kepadaku dan dia telah membuktikan bahwa dia memang sudah melupakanku.
"Honey, ayo kita makan. Kamu sedari tadi hanya diam bahkan sampai sekarang pun kamu tidak mengganti pakaian mu, apa ada yang menganggu pikiran mu."
Somi, aku melihat kearahnya dalam tatapan ku yang kosong.
Aku ingin mengatakan apa yang kurasakan padanya, namun aku tau dia akan terluka karena ku. Walaupun aku memberitahunya, tetap saja aku harus menerima kenyataan bahwa jennie telah melupakanku.
"Kemari, duduk disampingku."
Somi melangkah mendekat kearahku.
Hangat, begitu dia datang padaku. Aku langsung memeluknya erat, entah mengapa untuk saat ini aku hanya butuh sebuah pelukan.
Somi pov
Lisa memelukku begitu erat, ada apa.
Aku tau mungkin perasaannya sedang berantakan, melihat jennie kembali di depan matanya. Lisa, aku tau dia sangat mencintai jennie namun darimana asalnya rasa egois ini. Aku tidak bisa melepaskan lisa bahkan untuk jennie sekalipun, aku juga khawatir jennie akan melukai lisa lagi seperti dulu.
"Lisa, kamu tau kenapa aku bisa disini bersama kamu."
Dia menggeleng.
"Karena aku mencintaimu, aku tidak tau bahwa satu malam akan merubah hidupku. Dulu aku sangat membenci mu, melihat kamu saja sudah membuatku kesal namun sekarang aku malah disini bersama mu dan dengan perasaan yang berbeda."
"Somi."
"Lisa, aku tau kamu akan selalu mencintai jennie namun kamu juga harus tau bahwa aku akan mencintaimu dengan hati yang tetap untuk mu."
Cupp..
Cupp..Aku menahan air mata ku untuk tidak keluar didepannya, namun tetap saja inj terlalu sakit untuk berpura-pura kuat.
Lisa menciumku, begitu lama.
"Maafkan aku, tolong maafkan aku somi. Aku tau, aku sudah banyak melukai hatimu. Aku memang tidak tau diri, aku terlalu mementingkan hatiku bahkan di saat aku tau itu hanya sebuah angan untukku. Somi, aku akan berusaha mencintaimu dengan sepenuh hatiku dan aku mohon jangan lelah menyadariku bahwa aku telah mempunyaimu."
Benar, inilah yang seharusnya terjadi.
Aku akan menjalani hidup baru ku mulai sekarang bersama somi, walaupun berat aku tetap harus melakukannya demi semua orang tetap bahagia dan hanya aku yang terluka. Aku akan menerima itu sebagai takdir, jennie dan aku memang tidak diizinkan menyatu sedari awal.
Author pov
Sudah satu minggu berlalu sejak hari pertunangan lisa dan somi, mereka berdua tetap professional dalam pekerjaan mereka sebagai patner bisnis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon vs Night [JENLISA]
FanfictionDia menarik, siapa yang akan menolak? Dia baik, tidak bisa di ragukan. Aku tidak bisa menghindari mata nya yang terus menangkap ku, celaka! Permainan nya semakin membuatku gila. Aku wanita normal, tapi bagaimana bisa aku berteriak seperti itu ketika...