#3

2.4K 151 3
                                    

Marco pov

Hari ini anak ku, lisa. Dia datang kepada ku setelah lama meninggalkan rumah yang seharusnya menjadi tempatnya datang dan pergi, namun dia mengejutkan ku. Mendapati bahwa dia datang bersama seorang gadis. Aku sangat senang, aku juga merasa lega sekarang aku tidak perlu terlalu khawatir lisa akan terus sendiri dalam hidup nya. Wanita itu cantik, sungguh dia mengingatkan ku pada seseorang yang telah lama tidak ku temui.

Jennie kim, aku sangat terkejut ketika mendengar nama nya. Aku melirik anak ku, aku yakin lisa sangat tau itu. Melihat lisa baik-baik saja, tidak ada alasan untuk aku menolak kehadiran nya.

"Bagaimana kalian bisa mengenal, bisa ceritakan pada appa sebelum kalian ceritakan kisah kalian pada penerbit. Appa sangat penasaran bagaimana bisa jennie terjerat pada lisa yang memiliki sikap yang begitu arogan, haha. Bahkan satu menit saja orang akan menghindari mata nya, dia lebih menakutkan dari yang kamu pikir jennie kim."

"Yaaa! Appa. Apa maksud ucapan mu, kau tau. Kau merusak makanan ini dengan ucapan mu."

"Lihat lihat, jennie. Kurasa kau harus berpikir kembali, aku tidak mau melihat mu menyesal kemudian hari."

Aku tertawa hebat, putri ku itu melototkan kedua mata nya kepada ku. Sudah lama aku tidak berbicara seperti ini pada nya, dia membuatku bahagia karena memiliki nya.

"Jennie, tidakkah kau harus bicara. Penuduhan terus saja berdatangan pada ku, jelaskan lah. Kau diam seperti berkata bahwa appa benar, nini. Ayolah."

"Apa yang bisa ku jelaskan lisa, kau mau aku berbohong? Kau memang orang yang arogan kau tau itu, tapi aku menyukai sikap mu itu. Itu bagian terbaik yang kau miliki, lisa."

Jennie pov

Aku tidak bisa menahan tawa ku, lisa begitu menggemaskan. Ini pertama kali nya aku melihatnya, melihat sisi lain dari nya yang tidak ku ketahui. Lisa memiliki segala nya, rumah yang mewah, orang-orang yang selalu mengejarnya dan orang tua yang begitu menyenangkan seperti om marco.

Tapi kenapa dia seperti menyembunyikan sebuah rahasia begitu besar, dan itu seperti beban bagi nya.

"Ommo ommo, jangan tunjukkan padaku rayuan mu jennie kim. Lihatlah lisa kecil ku menyembunyikan senyuman nya."

"Yaaaa!!! Siapa yang tersenyum, apa appa buta. Aku sedang memandang makanan ku, ini begitu lezat di lidah ku hingga membuatku bahagia."

"Lisa, ayolah. Kau tau appa mu ini memiliki kecerdasan yang tinggi dan itu menurun pada mu, kau pikir appa tidak tau dengan rutinitas mu yang suka membolos itu. Sudah, karena nilai mu selalu tinggi tidak ada alasan appa untuk memarahi mu."

Aku memandang lisa, perkataan om marco benar. Lisa orang yang suka membolos, dia seperti benci berada di sekolah. Tapi dia membuat semua orang terheran, dengan nilai yang menjulang tinggi seperti dia menjadi seorang pesulap yang bisa merubah angka itu dengan hebat.

Lagi-lagi lisa membuatku terus memandang nya, hanya diri nya. Apa yang bisa ku perbuat sekarang, lisa terus membuat ku menyukai nya.

"Kau tau appa, aku sangat membenci sekolah. Berhentilah, aku tidak mau membahas itu. Dan berhenti menyombongkan diri mu, itu tidak membuat mu baik di mata ku. Kau tau itu."

"Ya! Jennie, kau seharusnya tidak bertemu wanita arogan ini. Dia akan membuat mu bahagia, jadi jangan tinggalkan dia. Aku berharap kau akan memaklumi nya, jennie. Lihatlah, dia menjadi diri nya kembali dan itu karena kehadiran mu di kehidupan nya."

Aku tersedak makanan ku, mendengar perkataan nya.

"Ada apa nini, appa! Lihat lah kau hampir membunuhnya, kau tidak akan bisa lepas jika itu benar terjadi pada jennie. Appa!"

Moon vs Night [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang