Saat kau mengenal rasa kasih sayang, kau juga menanggung risiko kebencian.
~Unknown.
~•Happy reading•~
Seorang remaja Laki-laki kini sedang berada di balkon kamar nya menatap dingin pemandangan sekitar mengingat kejadian bahwa sang gadis akan membatal kan perjodohan.
Jujur ia kecewa dengan keputusan sepihak dari nya.
Saat ingin mengambil buku nya di meja belajar, terdengar ketukan pintu di kamar Arsen, ia mengurungkan niat nya, dan berjalan menuju pintu kamar nya, melihat siapa yang datang.
Saat telah membuka pintu kamar, terlihat sang bunda tengah menatap nya dengan tersenyum lembut dan Arsen mempersilahkan Ara masuk.
"Kenapa bund?" tanya Arsen langsung pada inti nya.
"Bunda sama papa mau ke rumah tunangan kamu. Kamu ikut ya Arsen?" beritau Ara dan mengajak kepada putra tunggal nya itu dengan tetap mempertahankan senyum lembut nya.
Tunangan? Tunggu-tunggu. Apa bunda nya ingin kerumah Quennia?
Kening Arsen mengerut "Mau ngapain ke rumah Queen bund?" tanya Arsen.
"Mau membicarakan perjodohan kamu sama Quennia dong pastinya," jawab Ara dengan antusias.
"Bunda berangkat aja dulu, nanti Arsen pasti nyusul."
Ara yang mendengar ucapan Arsen mengangguk, dan pergi dari kamar Sang anak untuk segera ke rumah Quennia.
"Harus langsung ke sana," ucap Ara sebelum akhirnya menghilang di balik pintu kamar.
Arsen yang mendengar ucapan bunda nya tersenyum samar, sebegitu bahagia nya bunda nya ingin bertemu Quennia.
•••
"Assalamualaikum, Mama!" teriak Quennia yang baru sampai di dalam mansion, dia pulang menaiki taxi
"Wa'alaikumsalam, jangan teriak- teriak ini bukan hutan!" ucap Almira sambil menuruni anak tangga satu per satu dengan anggun.
Sedangkan yang di beritau hanya menggaruk leher nya yang tidak gatal "Oh iya, Mama mau bilang apa? sampai aku di suruh langsung pulang," tanya Quennia yang baru ingat perintah Mama nya.
"Ganti baju dulu habis itu turun, nanti Mama kasih tau," ucap Almira.
Quennia yang mendengar itu langsung pergi ke kamar nya, setelah menyalimi Almira untuk mengganti baju.
Saat sudah sampai di dalam kamar yang bernuansa cerah dan di dominasi oleh warna ungu cerah. Nia melempar asal tas nya dan menjatuh kan tubuh nya di kasur empuk berukuran king size.
"Apa Mama udah tau yang gue bicara kan bersama Arsen saat di taman belakang tadi? Tapi ada bagus nya juga mama udah denger, Eh tapi kebanyakan dampak buruk nya jika mama tau, salah satu nya hidup gue lebih monoton!" monolog Nia setengah berteriak untung saja kamar nya ini bisa meredam suara nya.
Setelah selesai dengan kegiatan melamun nya, dia memutuskan untuk mandi dan berganti pakaian untuk segera turun kebawah.
•••
"Mira yuhu! Kamu dimana," ucap Ara saat telah sampai di depan pintu mansion.
Sedangkan Lion yang melihat sikap dari orang yang dicintai nya hanya menggelengkan kepala pelan "Ucap salam dulu bund," ucap Lion menegur nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan 2 gadis monoton
Fanfiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!] "Apapun yang menjadi halangan atau rintangan bagi keinginan nya akan di singkirkan, Apapun yang mengganggu rencana nya akan di serang" ••• "Gue mau lo terima perjodohan itu," Arsen membicarakan tujuan utama dirinya m...