Semua hal sudah ditentukan. Termasuk di mana hati gue untuk berlabuh nanti nya.
~Arsen Alexander.
~•Happy reading •~
Sekarang ini Quennia sudah berada dikamar nya sendiri dengan posisi tidur mengistirahatkan badan nya, matanya menatap langit-langit kamar.
Ia masih memikirkan kejadian dimana ia diantar pulang oleh prince ice sekolah.
Flashback on.
Dan ternyata yang datang dikelas XI mipa 2 adalah Arsen dan Naufal.
"Hai guys, kalian bawa jas lab ipa gak?" tanya Naufal kepada penghuni kelas, karena Laki-laki itu lupa tidak membawa jas untuk praktek hari ini.
"Ya bawa lah, orang sekarang waktunya buat praktik. Ya kali gak bawa jas nya auto pulang sekolah sendi-sendi kaki kaku semua," sahut Arana bendahara kelas yang suka dengan kedisiplinan tanpa melanggar peraturan apapun.
Dan yang arana maksud dengan kalimat " pulang sekolah sendi-sendi kaki kaku semua." karena Bu Nina tidak main-main jika memberikan hukuman kepada murid yang melanggar peraturan.
"Jadi apa tujuan lo ke sini?" tanya Dion to the point kepada Naufal.
"Minjem jas lab ipa, gue lupa gak bawa," balas Naufal dengan cengengesan dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.
"Kelas gue juga ada pelajaran ipa hari ini," ujar Dion.
Tiba-tiba Quennia sudah di depan papan tulis dan menuliskan sesuatu di papan tulis tersebut dengan spidol yang dia ambil dari meja tempat guru duduk saat mengajar dikelas.
Sesudah menyelesaikan kegiatan nya di depan, Nia pun kembali ke tempat duduk nya dan mulai mengerjakan tugas yang Bu Nina berikan.
"Pelajaran Bu Nina hari ini kosong. karna beliau ada kegiatan mendadak dan kerjakan tugas buku paket halaman 200 jika sudah kumpulkan di ketua kelas." ucap Arana yang tidak sengaja melihat papan tulis dan membaca apa yang di tulis di papan dengan seksama.
"Kenapa lo gak bilang kalo guru nya gak masuk kelas!?" ujar Arana kepada Nia dengan kesal, dia sudah mempersiapkan alat alat yang akan digunakan untuk praktik di lab ipa.
"Lupa," balas Nia dengan nada cuek jika di sekitar nya ada orang yang tidak ia kenali
"Udah lah tinggal kerjain aja tugasnya, oh iya Naufal nih gue pinjemin jas lab gue. Jaga baik-baik jangan sampai lecet dan guys pelajaran bu nina kosong tugas nya ada di papan tulis," ucap Yahta kepada teman-teman sekelas nya dan juga kepada Naufal yang sudah berdiri di depan kelas sembari menyerahkan jas nya.
Saat Naufal hendak berjalan ke meja Quennia dan Yahta, ia ditahan oleh Arsen yang sedari tadi diam dengan wajah dingin andalan nya itu.
"Kenapa sih?" tanya Naufal kepada Arsen yang mencegahnya menuju Yahta.
"Biar gue,"balas Arsen dan berjalan ke arah Quennia sebelum mengambil jas milik Yahta.
Arsen menunduk dan mendekatkan bibir nya ke arah telinga Quennia "Pulang sekolah gue anter dan gue gak nerima penolakan." ucap nya kepada Nia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan 2 gadis monoton
Fanfiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!] "Apapun yang menjadi halangan atau rintangan bagi keinginan nya akan di singkirkan, Apapun yang mengganggu rencana nya akan di serang" ••• "Gue mau lo terima perjodohan itu," Arsen membicarakan tujuan utama dirinya m...