TUJUH🌙

35 9 0
                                    

Gue sama Lo itu sama, cuma satu hal saja yang berbeda, yaitu....Perasaan.

~Yahta Permata.

~•Happy reading•~

Detik berganti detik, menit berganti menit, jam berganti jam, dan hari berganti hari.

Sudah 2 hari berlalu begitu cepat, hubungan persahabatan antara Yahta dan Quennia semakin hari semakin renggang.

Quennia yang mencoba menjelaskan dengan sabar, dan Yahta yang selalu menghindar jika bertemu atau berpapasan dengan Quennia.

Sama hal nya dengan Arsen yang selalu membujuk Quennia, tentang rencana perjodohan agar dia setuju mempercepat rencana itu. Arsen tidak ingin apa yang sudah dia inginkan di ambil oleh orang lain.

"Lo mau usaha sampai kapan?" tanya Arsen tiba-tiba kepada Quennia yang sedari tadi melamun di pinggir lapangan selatan sekolah.

Saat ini kelas XI mipa 1 dan 2 sedang melakukan pelajaran olahraga tentang materi bola basket.

Entah Sebuah kebetulan disengaja atau tidak kelas Arsen dan Quennia bergabung menjadi satu untuk pelajaran olahraga kali ini.

Quennia mengalihkan pandangan yang semula melihat teman temannya yang lain bermain basket ke arah Arsen yang berada di sisi kanan nya "Ya sampai dia percaya sama gue," melihat kembali teman- teman yang bermain basket selanjutnya.

"Udah lah, sana ketempat lo, jangan deket-deket gue, nanti dikira ada hubungan."

"Kan emang kita ada hubungan," santai Arsen dan langsung menuju para teman teman nya berkumpul.

Quennia hanya berdecih pelan dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka.

•••

"Pepet terus mas," ejek Naufal saat Arsen duduk di sebelah Kevin.

"Dih, napa lo, iri?" sinis Arsen

"Udah, lo jangan ganggu orang yang lagi kasmaran," timpal Rio berniat melerai.

"Arsen, kemari!" panggil guru olahraga.

Arsen bangkit dari duduk nya. Saat berjalan, Arsen berpapasan dengan Quennia, jarak mereka yang sangat dekat dimanfaatkan oleh Arsen, dengan menggenggam tangan Quennia sebentar lalu melepaskan nya.

"Iya pak?" tanya Arsen sopan setelah sampai di depan guru olahraga.

"Bapak minta tolong, kamu bikin proposal untuk pertandingan basket yang akan dilaksanakan seminggu lagi," titah guru olahraga juga pelatih basket di sekolah QYHS.

"Iya pak, lusa saya usahakan proposal sudah ada di bapak."

•••

"Hai Ta," sapa Nia dengan riang kepada Yahta.

Yahta yang sedang mengerjakan soal hanya berdehem singkat sebagai jawaban.

"Lo, lagi ngapain?" pertanyaan bodoh sukses keluar begitu saja dari mulut Nia.

Remaja yang sedang memakai hijab berwarna hitam itu menghentikan kegiatan menulis nya lalu menatap wajah Nia "Lo gak lihat gue lagi apa?" lalu kembali melanjutkan kegiatan menulisnya.

"Mau gue bantuin?" Tawar Nia.

"Gak usah, bentar lagi selesai," tolak Yahta.

•••

Perjodohan 2 gadis monoton Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang