11- TAWARAN PUTRA

12 2 0
                                    

Sweet seventeen Tara,

"Kenapa Sya?" Kata Anya. "Ah,ini. Enggak,cuman ada ajakan doang" jawab Tasya. "Oh," jawabnya singkat.

"Jadi sampai mana tadi, udah kita selesain dulu urusan Lo..." Kata Tasya lalu menjauhkan letak handphone nya dari nya.

🌹🌹🌹

Gadis itu mengendarai motornya menuju kafe De'ranch dengan sedikit terburu buru. Lalu mengecek jam nya berulang kali apakah ia benar benar terlambat.

Ting! Ting!

"Huh, huh, "dengan sedikit ngos-ngosan gadis itu menyapu pandangan ke sekeliling untuk menemui laki laki itu yang ternyata berada di pojok kafe.

"Ah, maaf. Lo kenapa sih harus buru buru?!" Kata Tasya marah marah pada Arka. "Haha, maaf. Gw gak bermaksud buat Lo terburu buru, gw cuman-"

"Ih, jahat banget sih Lo!!" Decak Tasya kesal. Sementara Arka hanya tertawa riang melihatnya. Tasya mendengus kesal lalu meletakkan tasnya di meja. "Jadi kenapa Lo manggil manggil gw,"

"Jangan marah dong Sya, gw cuman mau ngabisin waktu beberapa menit Ama Lo," jawabnya. "Alay, sejak kapan Lo bisa bucin!" Kata Tasya. "Ah, Tasya..."

Pramusaji datang membawa nampan berisi minuman dan makanan yang sudah Arka pesan. Tentu saja sebagai sahabat Tasya, Arka benar benar sudah kenal baik dengannya.

"Thanks,mbak!" Ucap Arka sambil tersenyum manis. Tasya mengerutkan kening ke arahnya.

"Sst, Lo jangan pincut mbak mbak pramusaji dong ka... Lo gak sayang pacar, gw bilangin ya sama Ariska." Kata Tasya. "Apaan sih Sya, Lo iri ya. Gw tau kok gw ganteng," kata Arka lalu mengibas rambutnya.

"Ih, Lo pikir muka Lo yang gak seberapa itu bisa kenain hati gw,sorry..." Kata Tasya. " Gini gini gw punya pacar Sya, Lo belum kan hahaha..." Kata Arka nusuk. "Ih,"

"Makanya sya, sini gw cariin lonya gak mau," kata Arka. "Ya gwe maunya suka Ama Lo gimana..." Gumamnya pelan. "Apa?"

"Gak ada, gak ngomong apa apa deh sumpah" jawabnya sambil membentuk 'v' pada jarinya.

🌹🌹🌹

Tasya memakan es krimnya. Dia benar benar sedang tidak ada kerjaan sekarang. Bolak balik ia mengecek handphone nya layaknya menunggu chat dari seseorang yang entah siapa.

"Oiya,gimana tentang ajakan putra itu ya? Apa diterima aja?" Kata Tasya berpikir. "Gak enak juga gak ada gandengan, gak mungkin gw bawa Arka kan?" Kata Tasya. Ia mendengus kasar. Bingung atas pilihannya.

Putra:
Sya, gimana? Biar besok bisa di jemput? Apa Lo udah janjian Ama temen lo yang lain ya?

Tasya:
Enggak kok put, barusan aja gw pikirin ini

Putra:
Oh, Lo mikirin gw gituh?

Tasya:
Apaan sih put? Pfft, yaudah deh iya di terima besok ya. Ditunggu,

Putra:
Siap tuan putri!

Read*

"Barusan aja, udah nongol chatnya. Dia cenayang kali ya?" Pikir Tasya sendiri. "Apa yang mau gw kasih ke Tara belom disiapin,"

🌹🌹🌹

Tin! Tin!

"Siapa tuh?" Pikir Tasya setelah berbaring dan sibuk berguling guling di pulau kapuk nya. Ia menoleh ke arah luar. Semesta mendukungnya untuk bangun sepertinya.

Kutunggu Kau Putus (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang