Selamat terjun!
.
"Ariska, maaf agak telat tadi nganter Tasya bentar." Ucapnya. Ariska mengernyitkan dahinya. "Tasya?""Iya, tadi aku liat dia abis dari supermarket abis keserempet motor jadi susah jalan." Kata Arka. "Kamu kasian ama Tasya tapi gak kasian sama pacar sendiri." Kata Ariska sambil cemberut.
"Maaf," kata Arka. "Harusnya kamu gak usah nawarin jemput tadi, kalo memang gak bisa tepat waktu." Kata Ariska. Arka merasa bersalah dan tidak merasa benar juga.
"Mau langsung pulang aja?" Tanya Arka. "Iya, aku capek." Jawab Ariska spontan.
Arka mengangguk mengerti paham atas apa yang pacarnya itu rasakan.
"Kalau disuruh pilih, lo pilih Tasya atau gw?" Kata Ariska tiba tiba membuat Arka terkejut mendengarnya. "Kok gitu ngomongnya ka?"
Ariska menggeleng, "Cuman nanya."
"Enggak biasanya loh kamu curiga gitu bahkan sama Tasya, sahabat aku sendiri." Kata Arka. "Kadang kadang kamu juga harus belajar dewasa dan memilih karena terpaksa atas keadaan ka," jawab Ariska.
Arka terdiam membeku saja, dia sama sekali gak pernah mendengar Ariska sampai segininya. Mereka bertengkar cuman gara gara salah paham gak pernah sampai kayak gini.
"Aku enggak akan jahat ke Tasya, aku udah nasehatin dia biar enggak terlalu deket sama kamu. Quality time kita hilang, kepercayaan juga udah nipis,seolah olah komitmen antara kita memang udah gak ada." Ujar Ariska.
"Kamu kenapa ka? Aku gak biasa denger kamu begini, cemburu?" Tanya Arka. "Why not? Aku juga perempuan, maaf kalau aku egois tapi... ini demi hubungan kita yang udah kita jalin." Kata Ariska lagi dengan nada rendah.
"Sampai, aku pulang dulu. Aku harap kamu ngerti maksud aku," kata Ariska sembari mengeratkan tasmya dan memasuki pekarangan rumahnya dan meninggalkan Arka disana.
•••
Tasya mengamati luka di kakinya tadi. Setidaknya sudah lebih tidak apa apa daripada hatinya sekarang. Dia benar benar merasa tidak enak pada Arka juga Ariska."Kamu kenapa Tasya, semenjak kamu pulang dari acara birthday itu kamu jadi begini?" Tanya Raisa dari ambang pintu menatap adiknya yang menatapnya sendu.
"Kakak kira aku kenapa? Emang keliatan banget ya?" Tanya Tasya. Raisa nengangguk pelan. "Gak apa apa kok kak, selama aku bisa nyelesain sendiri aku bakal usaha."
"Ya, suatu saat kamu pasti bakal ada di posisi ini lagi dan lagi. Tapi, ada suatu saat kamu harus bisa cerita dan buat itu semua gampang dengan adanya orang yang support dan peduli sama kamu." Kata Raisa.
"Im okay sis,"
"Kakak tau kamu baik, tapi- ngeliat kamu yang gini, mama juga bingung kamu kenapa? Cerita, biar kamu merasa ada yang peduli dan akan support kamu sampai masalah selesai, jangan merasa kalau kamu kesepian." Ujar Raisa membuat Tasya mendenguskan nafasnya.
"Belum bisa aku ceritain kak, maaf."
•••
Arka menyuap sesendok makanan kemulutnya, dan mengunyahnya pelan. Ya, dia jadi bimbang sendiri mendengar omongan pacarnya.Dia tidak salah juga, dia sulit memilih antara sahabat atau pacarnya. Pilihannya sulit,
Tasya-
Maaf gw ngerepotin lo tadi, gw minta maaf sama lo dan Ariska.Arka mendengus nafas nya kasar. Di satu sisi sahabatnya dan satu sisi pacarnya. Tapi dia benar benar gak bisa memilih.
•••
Tasya telah sampai di sekolahnya, dia mulai merasa baikan setelah istirahat yang cukup semalaman."Tasya cantikk!!" Panggil Nina dari kejauhan membuat Tasya menaikkan sudut bibirnya. Benar saja, Nina, Bunga dan Marissa terlihat disana.
"Kalian berangkat bareng? Gak ngajak ngajak!" Kata Tasya. "Kita ketemuan disana kali, jangan marah dong say. Apa nih cerita!"kata Nina duluan membuat antusias Bunga dan Marissa.
"Gak ada, emang cerita apa?" Kata Tasya. "Hm, bohong. Kaki lo kenapa btw," Tanya Marissa. "Oh ini... gak apa apa kok," kata Tasya enteng.
"Temen kita lagi sakit, cepet sembuh!!" Kata Bunga sekarang. Tasya tersenyum dan berterima kasih pada teman temannya. Bener sih, kata Raisa dia harus lebih bersyukur dan merasa bahwa orang disekelilingnya sangat menyayanginya.
"Makasih ya, aku sayang banget sama kalian." Kata Tasya membuat teman temannya tak masalah untuk menaikkan sudut bibir mereka.
•••Tasya-
Maaf gw ngerepotin lo tadi, gw minta maaf sama lo dan AriskaTasya-
Jangan sakitin Ariska, dia baik. Jaga kesehatan.Sudah dua pesannya yang hanya berstatuskan read dari Arka. Mungkin, Arka hanya belum ingin berkata apa apa dan ingin menjaga jarak padanya.
Pasti seorang perempuan tidak nyaman jika ada perempuan lain yang dekat dengan pacarnya walaupun sahabat.
"Tasya?" Panggil Putra dan memasuki kelasnya. Ini sudah masuk jam istirahat.
"Hola! Ada apa?" Tanya Tasya. Putra langsung menatap kaki Tasya. "Kaki lo kenapa?"
"Pasti Nina, Bunga sama Marissa ya?" Tanya Tasya tau. Putra tertawa kecil, "Mereka bilang waktu berpapasan tadi." Kata Putra. Tasya cemberut.
"Udah baikan? Siapa yang ngobatin?" Tanya Putra. "Udah, Arka yang ngobatin sama kak Raisa." Kata Tasya spontan. "Arka? Dia yang buat lo kayak gini?"
"Bukan, bukan, dia yang anterin gw ampe rumah." Kata Tasya. Putra mengangguk mengerti.
"Udah baikan total?" Kata Putra. Tasya mengggeleng,
"Pulang sekolah sibuk gak?" Tanya Putra. "Enggak kayaknya,"
"Ikut gw yuk!"ajak Putra. "Kemana?"
"Kita jalan jalan bentar, naik motor gw. Lo gak akan capek, biar cepet sembuh!" Kata Putra. Tasya tersenyum antusias.
"Ada es krim gak?" Tanyanya. Putra jadi gemas sendiri melihat tingkah laku Tasya dan mengacak acak rambutnya. "Putra..."
"Ada kok! Pasti ada!" Kata Putra membuat Tasya antusias besar. Ya, mungkin Tasya harus menyadari bahwa banyak orang yang menyayanginya contohnya Putra.
Mungkin pilihannya waktu itu salah, dia menatap dari sudut yang salah mungkin. Dan mungkin ini jalan agar ia dan Arka benar benar hanya sebatas sahabat, sahabat dan sahabat.
.
.
.
.
.
Tamat-Canda gaes, masih lama ya! Gimana gregetnya? Terasa?
Wajar gak ya perasaan Ariska kayak gitu?
Menurut kalian Tasya cocok sama siapa sih?
A. Tasya-Putra
B. Tasya-Arka
C. Tasya-Author,Oiya btw, kalo kalian belum tau. Ini dapet inspirasi dari lagunya kak Sheryl Sheinafia yang kutunggu kau putus. Cek deh! Enak lagunya,
Yawda daripada bertanya tanya, silakan terjun lebih dalam!
Instagram-revaniza_6107
Stay safe, keep healthy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutunggu Kau Putus (ON GOING)
RomanceTasya amat baik karena sudah memberikan masukan masukan juga saran untuk teman temannya yang sudah kenal lebih jauh dengan cinta dan patah hati. Dijuluki dokter cinta, Tasya jadi makin senang dengan semua perlakuan teman teman baiknya. Berbanding te...