Selamat membaca!
.
Hari ini hari yang cukup melelahkan bagi Tasya. Menjadi wakil OSIS memang capek dan bikin letih baginya. Tapi, Tasya selalu ingin semangat dalam hari harinya.Tasya mengganti bajunya dengan tunik lengan pendek pink, dan celana jeans biru serta rambutnya yang diikat ekor kuda. Dan seperti biasa memakai kacamata dengan list gold berbentuk bulat yang tembus pandang.
Seperti biasa juga mama udah pergi ke butik. Tapi walaupun gitu makanan sudah terhidang. Tasya menyantap makanan sambil sesekali ia melihat notifikasi instagram nya. Ada yang komentarin minta kasih saran lewat instagram dan lain lain.
Jam 14.00 atau yang biasa kita sapa jam 2 siang. Tasya telah menyelesaikan setiap aktifitasnya ia tinggal menunggu klien-nya.
Ting! Tong!
"Silakan masuk!" Ucap Tasya sambil tersenyum manis. Hem, ini temannya waktu SMP, Fira.
"Fira kan?"tanya Tasya sambil mengecek dokumen dokumen klien. Ia mengangguk1 cepat. Tasya langsung mengajaknya diruangan. "Jadi ada apa? "Kata Tasya.
"Pacarku tiba tiba marah marah padaku,tanpa alasan yang jelas lagi ... Kami sempat berantem hebat tadi di sekolah... Tapi dia juga tidak ada berubah, dia sangat dingin... "Kata Fira terisak. "Hem... Kamu merasa ada yang salah pada dirimu sekarang..."kata Tasya. Dia menggeleng cepat. "Okay, terus kamu ada nyakitin hati dia?"kata Tasya memastikan. "100% gak ada seingatku ... Karena kami sebelumnya selalu bersama... Tapi kejadian ini tiba tiba..."kata Fira. "Hem... Solusiku hanya satu..."kata Tasya terputus. "Em... Apa itu?"kata Fira. "Kamu harus bertanya, setiap ada yang marah seperti itu tidak mungkin tanpa alasan... Kamu harus bertanya dan coba baik baik jangan memotong perkataannya dulu, bertanya mulai dari chat atau dm instagram dan puncaknya kamu harus bisa bertanya langsung..."kata Tasya. "Begitukah? Terimakasih Tasya... Kamu selalu menjadi yang terbaik Tasya bagiku..."kata Fira sambil memeluk Tasya. "Yes... Sama sama..."kata Tasya senang hati.
Beberapa menit setelah bercerita cerita sedikit Fira pun pamit pulang kerumah.
Tasya's POV
Hem... Walaupun selalu memperbaiki urusan orang lain aku masih saja sendiri... Keluh Tasya.
"Eh kan ga boleh ngeluh..."ucapku teringat.
Hem jadi abis ini siapa ya... Gumam Tasya sambil melihat dokumen. Hem, Yuna!
Okay Tasya jalani hari ini dengan baik!***
"Terimakasih Tasya... You are the best!"kata Kafka sambil mengacungkan jempol terbaiknya buat Tasya. "Thanks, you too..." Ucap Tasya. "Hem..."kata Kafka sambil berlalu pulang. Kafka berlalu.
Tiba tiba saja ada WhatsApp dari Arka, temen dekat Tasya. Gini nih isi nya...
***
•Arka Putra•Sya, otw
Siip....
Read*
***
Hanya itu yang mereka bicarakan tidak kurang tidak lebih. Sangat singkat.
Kreek ...
Pintu terbuka, mungkin itu Arka... Batin Tasya bersuara.
"Sya?"kata Arka. "Gwe disini!"kata Tasya. "Lo kenapa marahan sama pacar lo?"kata Tasya melanjutkan.
"Gitu deh, lo kalo jadi gwe nih ye, kayaknya tertekan banget... "Kata Arka.
"Berapa bulan sih lo udah pacaran sama si Ariska?"kata Tasya. "Berapa ya? Hampir setahun kan dari smp"
"Ya elah udah lama dong... "Kata Tasya. "Iya ... Lama lama males deh gwe pacaran sama dia..."kata Arka lalu membenturkan kepalanya di dinding.
"Oh... Gwe pacaran sama lo aja ya kalo gitu?"
🌹🌹🌹
Nah lo? Tiba tiba aja Arka mau pacaran sama Tasya? Penasaran?
Makanya follow akun author dong! Dan masukin cerita ini ke library biar tau notifikasi part selanjutnya,,
Instagram: revaniza_rn67
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutunggu Kau Putus (ON GOING)
RomanceTasya amat baik karena sudah memberikan masukan masukan juga saran untuk teman temannya yang sudah kenal lebih jauh dengan cinta dan patah hati. Dijuluki dokter cinta, Tasya jadi makin senang dengan semua perlakuan teman teman baiknya. Berbanding te...