"Maaf-kan..aku. ...Paman....tapi-bisakah , paman membiarkanku sekali saja!!!.
I-ini merupakan hari-pertamaku sekolah dan aku tidak tau..kalau untuk naik Bus Sekolah harus menggunakan kartu tanda pengenal-"
Jungwon berdiri kebingungan, berbicara dengan bahasa Koreanya yang belepotan kepada sang supir Bus.
"Bagaimana ya...itu sudah peraturan- maaf saya tidak bisa membantumu anak muda.
Kau orang baru ya?"
Dan Junngwon mengangguk ribut, matanya bulatnya berbinar terang. Walau tak pandai berbicara menggunakan bahasa Korea. Tetapi Jungwon tau arti dari setiap kata yang sang Supir Bus itu katakan.
"Iya..Paman-aku-aku orang baru, baru pindah kemarin lusa Dan ini hari pertamaku di sekolah"
Jungwon dengan nada memelasnya. Berharap sang Supir Bus akan berubah iba-berbaik hati membiarkannya untuk ikut masuk.
"Apa kau sudah mendapatkan tanda pengenalmu?'
Dan Jungwon mengangguk" Tetapi aku lupa membawanya " Bibirnya melengkung kebawah . Sedih.
Sang Supir Bus sebenarnya sudah menahan kegemasannya pada Sosok Jungwon . Sedari tadi. Hanya saja sang Supir Bus menahannya dengan cara menggigit pipi bagian dalamnya sedikit kuat.
Percayalah, Yang Jungwondengan pipi Chubby ,rambut coklat dengan poni rata hampir menutupi mata, bibir merah dengan mata cantiknya yang membulat _
Ughhh!!!! Yang Jungwon terlihat sangat-sangat mengemaskan-seperti anak kucing.
"Maafkan saya-" Sang supir menghela nafas pelan. Sebenarnya dia hampir saja luluh dan membiarkan anak muda mengemaskan ini masuk untuk bergabung dengan siswa lainnya. Namun sekali lagi.....peraturan-tetaplah peraturan.
"Apa aku bisa mengunakan blackcard ku ? untuk membayarnya? atau dengan uang ? Tetapi aku tak membawa uang Cash.."
Jungwon menunduk dengan wajah sedih.. Memundurkan langkah. Jungwon berbalik- akan keluar dari dalam Bus , namun dengan tiba-tiba saja tubuhnya tertahan di tempat.
Begitu sebuah tangan kekar menahan kedua bahunya dari arah belakang.
Mata cantik Jungwon mengerjap, begitu merasakan sebuah dada bidang menempeli punggungnya.
"Tak apa Paman , Gunakan kartuku saja''
Suara itu terdengar berat namun juga begitu lembut nan halus secara bersamaan.
Jantung Jungwon di buat berdetak dua kali lebih cepat.
Pegangannya pada ransel berwarna biru miliknya yang dia dekap di dada terlepas. Begitu sebuah kepala terjulur dari samping kanan sisi wajahnya.
Mata yang tajam, bibir yang sedikit pucat namun nampak berkilat. Rambutnya berwarna Hitam panjang hingga menyentuh kerah seragamnya.
Kulitnya putih bersih, sangat sempurna -Luar biasa menawan.
Dan Dia juga memiliki senyuman yang teramat sangat manis. Menurut Jungwon pribadi;)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Heii...ayo masuk- kau menghalangi Siswa yang lainnya "
Dan itu adalah kata pertama yang dia katakan pada Jungwon yang hanya bisa terdiam mematung di tempatnya.
-
"Aku tak menyangka, Hanya karna melihat senyumnya dan mendengar nada suaranya yang begitu 'Indah' aku di buat jatuh cinta.
Jay Hyung- jangan seperti ini...
Kau membuat perasaanku kembali goyah"
Jungwon menatapi pintu berwarna coklat muda dengan ukiran nama hurup Kapital (JAY PARK) di hadapannya. Dengan tatapan sendu.
Iya, pada akhirnya. Jungwon memilih untuk datang memenuhi undangan makan malam dari mantan kekasihnya itu.
Hah-
"Ok!! Tenangkan dirimu Jungwon! - ini hanya undangan makan malam biasa-"