Can't You See Me?: Jungwon

526 58 7
                                    













"Kau suka musik?"

Jungwon tersentak .Terkejut.

Dengan kehadiran tiba-tiba Jay di depannya.

Menatapnya penasaran.

Jungwon.

Pemuda serupa kucing mengemaskan itu menggeleng pelan, seraya beranjak dari atas kursi putar dan menaruh gitar listrik yang dia pegang ketempat semula.

"Dulu iya, sekarang tidak lagi-" Sautnya tersenyum kecut " Apa sudah selesai?''

"Eoh...ya- sudah-" Jay menatap Jungwon yang kini berdiri di hadapannya dengan tatapan intens.

"Jungwon? Mengapa kau tidak suka musik lagi?''

Dengan rasa penasarannya yang tinggi, Jay meraih sebelah tangan Jungwon lembut . Membuat otomatis langkah Jungwon terhenti.

Jungwon memutar tubuhnya, sehingga kini mereka berdiri berharap. Jay menatap Jungwon penuh harap.

Berharap, dengan begitu Jungwon berkenan membagi setiap keluh kesah, Beban Dan juga rahasianya (?) yang masih di simpannya rapat-rapat untuk dirinya sendiri.

Salah kah? Jika Jay Park hanya ingin Yang Jungwon bisa lebih terbuka kepadanya?, merasa nyaman dan aman ketika bersama dengan dirinya?

Jay ingin Jungwon.... menjadi dirinya orang pertama yang Jungwon cari ketika dia mengalami suatu masalah.

Ingin menjadi seseorang yang bisa dia andalkan.

Ingin menjadi tempat berkeluh kesahnya.

Ingin menjadi tempat, dimana Jungwon bisa menggunakan bahunya untuk bersandar.

Tempatnya untuk berpulang.

Bukankah Jay sudah mengikarkan sebuah janji?

Dia akan menjaga Jungwon, Membuat Jungwon bahagia ,Tersenyum dan membantunya menghadapi semua masalah dalam hidupnya yang masih belum dapat di ketahui olehnya sampai saat ini.

Sebab Seorang Yang Jungwon yang sangat ahli menyembunyikan setiap ekspresi perasaannya.

Bisakah seorang Jay Park menjadi seseorang yang beruntung itu- yang bisa menjadi salah satu orang yang berharga dalam kehidupan Jungwon?



Tatapan dalam penuh makna itu berhasil membuat hati Jungwon terenyuh , Menghangat dengan perasaannya yang membuncah.

Namun....keraguan- rasa takut(?) masihlah cukup kuat melingkupi diri Jungwon.
Hingga membuat anak itu ..belum_ ingin mau menaruh kepercayaannya kepada seseorang.

Pada Jay , maupun pada anggota keluarganya sendiri.

Melepaskan genggaman tangan Jay dengan lembut. Jungwon mengembangkan senyum lirihnya dan menggeleng pelan.

"Jay... Ayo makan-"

Dan memilih untuk mengabaikan pertanyaan. Dengan pengalihan.
























Yang Jungwon melangkah semangat, begitu melihat Kim Seok Jin melambaikan tangannya. Memintanya untuk segera bergabung.

Sedangkan Jay?

Pemuda tampan itu berdiri terpaku dengan perasaannya yang kecewa.





-






****


|| 🦅JAYWON DAILY🐈 || ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang