Bab IV

1.9K 209 29
                                    

Siapa nih yang minta update
.

.

.

.
Jan lupa votenya
















Kan gue gak ada pacar apalagi istri. Ya udah gue peluk angin aja."

Kita semua tertawa.

"Sialan lo semua." Umpat Jake.

"Udah ayo makan dulu." Gue melepas tangan gue yang dari tadi masih melingkar di punggung dan pinggang Heeseung. Dia katanya mau ngambilin nasi gorengnya buat gue.

"Nih dimakan dulu. Aku mau ambil minum. Terserah mau dihabisin atau enggak. Tadi si Tzuyu masaknya dikit." Gue cuma ngangguk dan melahap nasi goreng.

Ihh enakk. Gue langsung melahap makanan tersebut sampai habis. Pas Heeseung dateng nasi gorangnya udah habis.

"Nasi gorengnya enak banget ya sampe habis. Terus suaminya gak dibagi. Ternyata bumil aku lagi laper."

Gue cuma nyengir.

"Ya maap. Tadi aku juga belum makan." Ucap gue sambil cemberut.

"Iya bumil, jangan cemberut. Jadi pengen aku cium."

Heeseung langsung nyium bibir gue. Melumatnya sedikit lembut dan sedikit menggigit bibir gue biar lidahnya bisa masuk dan bisa leluasa di dalem sana.

Tapi sebelum melanjutkannya lebih jauh suara seseorang membuat Heeseung menjauhkan badannya dari gue.

"WOY YANG LAGI 18++ SINI. BENTAR LAGI UDAH MAU TAHUN BARU. NANTI LAGI KALO MAU 18++." Teriak Jay yang lagi diteras tempat bbq an.

Heeseung jalan kesana sambil misuh - misuh karena Jay menggagalkan rencana yang akan ia lakukan bersama sang istri. Tapi dia juga tau diri sih, soalnya ini kan ditempat umum. Dan juga banyak orang.

Gue jalan juga menghampiri Heeseung.
"Udah gak usah misuh - misuh. Jelek tau."

"Ih, udah berani ya kamu." Heeseung nyubitin pipi gue yang mulai chubby pas hamil.

"Ahh... sakit Seung. Jangan dicubit." Gue meringis kesakitan.

"Lagian pipi kamu chubby banget. Jadi pengen dicium tapi banyak orang. Jadinya dicubit aja."

"Kamu ngatain aku chubby!? Males ah." Gue langsung berjalan meninggalkan Heeseung yang masih ngejar gue.

Heeseung megang pergelangan tangan gue, "Becanda doang honey. Jangan pundung gitu dong." Ketawa Heeseung sambil nyolek dagu gue.

"Kamu suka banget ya nistain istri sendiri."

"Ya lagian lucu. Kita kesana yok, tadi disuruh sama Jay." Heeseung menunjuk karpet yang sangat besar dan ada temen - temennya disana.

"Ayo." Heeseung menggandeng tangan gue.

"Idih pegangan tangan. Dulu aja pas mau dijodohin lo bilang gak mau. Tapi sekarang? Kata orang bener ya dunia itu bisa berubah. Dari yang gak mau jadi mau. Dari yang dulunya suka jadi gak suka. Herman deh gue." Ucap Somi.

"HERAN MBAK BUKAN HERMAN. HERMAN NAMA BAPAK AKU. JANGAN MACEM - MACEM." Ucap Sunoo.

"Jangan teriak - teriak beb." Bisik Jennie yang masih bisa di dengar sama semua orang.

"Cieee udah panggil bab beb bab beb aja. Kapan jadian lu?" Tanya Sana.

"Kepo banget deh lu elu pada. Tanya aja sama my boyfriend."

✔️Perfect Daddy | Lee HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang