Bab XV

1.2K 137 21
                                    

Mau double update gak?
.

.

.
Happy reading
























"Eh ngapain kesini? Katanya bareng temen - temen kok gak ada? Kenapa lo cuma sen-"

"Nih buat lo."

Gue kaget sama Eun Woo yang tiba - tiba ngasih gue bunga tanpa alasan. Gue menghadap kebelakang berharap Heeseung tidak melihat ini semua. Takut malah jadi tambah rumit.

Tapi harapan gue salah. Justru sebelum gue nengok kebelakang aja sih Heeseung ngeliatin gue. Trus pas gue nengok dia langsung lanjutin masak buat sarapannya.

"Aku gak mau lama - lama disini. Nih terima ya. Kalo gitu aku balik dulu." Ucap Eun Woo dan langsung pergi menuju mobilnya.

Sedangkan gue cuma bisa pasrah kalo misalkan nanti Heeseung marah ke gue atau segala macem.

Gue menggenggam sebuket bunga yang dikasih sama Eun Woo tadi. Tapi apa motivasi dia ngasih gue bunga sepagi ini?

Tau ah gue buang aja bunganya ketong sampah. Tapi suara berat yang ada di dapur menghentikan gue untuk membuang bunga ini.

"Bunga dari pacar kok dibuang. Apa jangan - jangan bunga dari aku juga dibuang ya. Kasian sama bunganya." Ucap Heeseung yang ternyata sudah selesai makan sarapannya.

"Seung, aku gak pacaran sama Eun Woo. Aku aja gak tau motivasi dia apa ngasih bunga ini ke aku."

Heeseung tidak menjawab dan memilih pergi ke kamar untuk siap - siap mau ke kantor. Gue menghela napas dan mencoba untuk bersabar kali ini.

Kalo misalkan gue lagi gak hamil mungkin sekarang gue udah pergi dari rumah ini. Gue gak sanggup tinggal dengan orang yang gue cintai tapi orang yang gue cintai ini seolah tidak menganggap gue dirumah ini. Mendingan gue pergi lah dari pada gak dianggep disini.

Gue memutuskan untuk pergi ke teras dengan membawa secangkir teh hangat. Gue menikmati angin semilir yang lumayan kenceng tapi itulah yang gue suka.

Kalian mau tau gimana caranya? Caranya ya kalian nunggu angin yang lumayan kenceng :)
________________
Heeseung's POV

Gue sebenarnya pengen tonjok Eun Woo karna udah berani - beraninya dia ngasih bunga ke istri gue. Tapi karena gue lagi marahan sama Ara ya mau gak mau gue melanjutkan masak yang sebentar lagi mateng.

Gue makan sambil liat hp tapi gue gak bisa konsen ke hp gue. Melainkan gue malah fokus ke Ara yang lagi nerima bunga dari mantan pacarnya itu.

Gue yang ngeliat itu pun langsung emosi seketika. Tapi gue berusaha untuk tenang dan melanjutkan makanan yang tinggal sedikit lagi.

Pas banget makanan gue habis, si Ara udah selesai sama urusannya tadi. Tapi Ara menghampiri tong sampah dan membuang bunga dari Eun Woo tadi.

"Bunga dari pacar kok dibuang. Apa jangan - jangan bunga dari aku juga dibuang ya. Kasian sama bunganya." Ucap gue.

"Seung, aku gak pacaran sama Eun Woo. Aku aja gak tau motivasi dia apa ngasih bunga ini ke aku."

Gue tidak menjawab dan langsung pergi ke kamar untuk siap - siap ke kantor.

✔️Perfect Daddy | Lee HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang