Bab XIV

1.1K 138 7
                                    

Pada kangen gak nihhh

.

.

.

Happy reading❤️















"Oh jadi gini ya. Gak angkat telfon ternyata jalan sama mantan. Pulangnya juga dianter mantan."

"Heeseung?"
________________
Ara's POV

"K-kok kamu ada disini?" Tanya gue dengan takut - takut.

"Sekarang kita pulang!"

Heeseung menarik tangan gue dengan keras. "S-sakit Seung." Lirih gue.

Heeseung tapi gak ngegubris perkataan gue. Heeseung membawa gue ke mobilnya.

Mungkin Somi ngedenger Heeseung ngebentak kali ya. Makanya dia ikut keluar.

"Kak Heeseung! Jangan sakitin Kak Ara." Ucap Somi sambil melepas genggaman tangan Heeseung. Tapi tenanga Heeseung lebih kuat, malah sampai menyikut badan Somi sampai terjatuh.

"HEESEUNG! Aku gak suka kamu kayak gini! Som lo gak papa kan?" Tanya gue dengan khawatir. Masalahnya Heeseung nyikut ke bagian perut Somi.

"Gak papa kok kak."

"Ayo pulang!" Heeseung menggenggam tangan gue lagi. Tapi kali ini sedikit lebih keras.

Gue tepis tangannya, "Kamu apa - apaansih! Aku gak suka kamu kayak gitu! Kamu aja yang pulang! Aku mau nginep disini!" Amarah gue memuncak.

"Gak! Kamu ikut aku pulang, gak ada nginep - nginep!" Dan lagi - lagi Heeseung menggenggam tangan gue dengan sangat keras.

Gue pasrah aja. Tenaga gue udah habis terkuras. Lalu mobil pun maju dengan kecepatan sedang.

Gue menghadap ke arah jendela. Menikmati pemandangan yang menurut kalian indah. Tapi menurut gue tidak.

Tak disangka bulir - bulir di mata gue perlahan jatuh. Gue menggigit bibir gue agar tangisan gue ini tidak di dengar oleh Heeseung.

Tapi gue gak bisa. Jadi alhasil gue nangis lumayan rada kenceng. Tapi gue masih berusaha biar Heeseung gak denger gue lagi nangis.

Dan kalian tau apa yang dilakuin Heeseung?

Gak ada

Kalian pasti bingung juga kan kenapa Heeseung diem doang. Apalagi gue, padahal tadi gue mau ngejelasin tapi dia nyuruh pulang.

Sampe rumah pun gue masih nangis dan yang pasti Heeseung masih diemin gue. Biasanya gue dituntun kedalem rumah karena gue lagi hamil tapi kali ini enggak. Dia malah jalan duluan.

Gue masuk ke dalem kamar dan menaruh semua belanjaan gue disudut kamar. Biasanya Heeseung nawarin mau diberesin gak belanjaannya. Tapi kali ini enggak dia malah langsung masuk ke kamar mandi.

Gue duduk dipinggir kasur dan menghela napas panjang. Gue mau nangis lagi rasanya.

Ya tuhan cobaan apa lagi ini. Masalah kemaren baru selesai sekarang ada masalah lagi. Semoga tuhan memberikan aku solusi yang terbaik -Ara

Heeseung udah selesai mandi, gue pengen mandi sih tapi udah malem. Alhasil gue tetep mandi tapi pake air hangat.

"Ah... Seger juga ya mandi." Ucap gue kepada diri sendiri. Kalo gue ngomong sama Heeseung yang ada kagak dijawab :(

Pas gue keluar dari kamar mandi Heeseung sudah menatap gue dengan tajam. "Sini duduk!" Ujar Heeseung sambil nunjuk pinggiran kasur.

Gue cuma ngikutin aja. Mungkin aja gue bisa baikkan lagi sama Heeseung makanya gue nurut aja.

✔️Perfect Daddy | Lee HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang