5. Pacar Aldo

3.2K 266 72
                                    

Apa yang dicari orang? Uang. Suka banget sama uang, apalagi kalau lebih dari banyak.

~Arabella~

"Ara!" Aldo memanggil Ara dari ujung jendela kelasnya. Hanya selangkah bagi Aldo untuk memanggil Ara dari jendela karena kelas Aldo bersampingan dengan kelas Ara. Ara yang tengah asik membaca buku mengabaikan teriakan Aldo.

"Ara!" teriak Aldo lagi. Aldo itu malas melangkahkan kaki sampai ke hadapan Ara, makanya dia memanggil dari jendela. Mungkin Aldo harus memanggil lebih keras supaya suaranya bisa sampai ke ujung kelas di bangku kedua.

"Arabella!" Aldo memanggil Ara dengan lebih keras.

"Astaga, segitu gak gunanya ya gue," gumam Aldo.

"Arabella Lovata!" teriak Aldo lebih keras lagi. Ara menatap horor ke arah jendela sampai membuat bulu kuduk Aldo merinding. Seharusnya Aldo tidak memanggil Ara saat sedang membaca buku.

Ara menarik nafas dalam dan membuangnya. Dia mencoba untuk sabar. Untung saja dia belum membaca sampai ke konflik, kalau sudah, beuh, singa yang mengaung keras juga bisa kalah dengan amarahnya.

Ara mengangkat kepalanya dengan raut bertanya 'apa'. Aldo melambaikan tangan meminta supaya Ara keluar kelas dan menemuinya.

Dengan berat Ara menutup buku dan keluar kelas menemui Aldo.

"Apaan?" tanya Ara saat sudah bertemu dengan Aldo.

"Gue mau cerita," ucap Aldo.

"Yaudah, cerita aja." Ara mengiyakan.

"Gue gak mau cerita di sini, ayo ke kantin aja," pinta Aldo.

"Boleh, tapi ada syaratnya," ujar Ara dengan tersenyum picik.

"Apa?" tanya Aldo penasaran.

"Lo kan tau gue suka banget sama uang, apalagi kalau banyak," papar Ara dengan sedikit senyuman dan menaikkan alisnya.

"Iya-iya, gue paham." Aldo mengiyakan.

"Ayo ke kantin," tambah Aldo dan menarik pergelangan tangan Ara menuju ke kantin.

Kantin terlihat ramai, karena ini adalah waktu istirahat pertama. Aldo melihat-lihat bangku yang masih kosong dan hanya ada satu bangku kosong yaitu di ujung. Aldo dan Ara segera duduk di bangku itu.

"Sebentar, gue pesanin makanan dulu," ujar Aldo lalu bergegas memesan makanan.

"Gue kaya biasa!" teriak Ara saat Aldo sudah pergi namun Aldo masih bisa mendengar.

Setelah beberapa menit, Aldo datang dengan makanannya. Semangkuk bakso yang tidak pedas untuk Ara dan semangkuk batagor pedas untuk Aldo beserta 2 botol minuman dingin. Kok Aldo bisa bawa semua? Ya bisalah, bayangin aja sendiri.

"Lo mau cerita apa?" tanya Ara sambil menambahi sedikit sambal ke baksonya.

"Gue pacaran sama Kak Bunga," ungkap Aldo dengan menatap ke arah Ara.

"Kak Bunga sekretaris OSIS?" tanya Ara samar-samar.

"Iya." Aldo nyengir.

"Oh, gue gak heran deh sama playboy kaya lo," cibir Ara kemudian memasukkan bakso ke dalam mulutnya.

"Boboiboy manjat genteng, gak papa playboy yang penting ganteng." Aldo membalas dengan pantunnya.

"Gimana pacar gue yang satu ini, cantik, kan?" Aldo menaik turunkan kedua alisnya.

"Cantik sih, tapi cantikan gue lahh." Ara tersenyum bangga dan terkekeh.

"Iya-iya, lo mah gaada duanya."

Araldo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang