40. Maaf

966 85 49
                                    

Tekan vote terlebih dahulu, bruh, biar sofun🔪

Komen apa pun yang bisa nyemangatin aku 👉🙂

Happy reading ❤

*****

Seorang wanita melempar majalah yang sedang dia baca dengan kasar di atas meja karena geram dengan ponselnya yang terus saja berdering dan mengganggu aktivitas paginya.

Dia menggeser tombol hijau ke atas untuk menerima panggilan itu.

"Sialan! Kenapa baru mengangkat panggilanku, hah?!" umpat seseorang di sebarang sana, membuat si penerima panggilan menutup telinga dan memutar bola mata malas. Untung saja, orang yang saat ini memanggilnya tidak melihat mimik wajah menyebalkan itu.

"Maaf, Ma, aku lagi sibuk baca majalah," jawab wanita itu jujur.

"It's okay. Mama cuma mau bilang kalau hari ini Mama pulang ke Indonesia. Jadi, tolong siapkan makan malamnya, sayang ...," ujar wanita di seberang sana dengan nada genit yang disengaja.

"Hah? Hari ini? Serius?!" tanya seorang wanita berambut panjang bergelombang di bawahnya. Dia membelakkan mata karena terlalu terkejut.

"Iya, hari ini. Kenapa nada bicaramu terdengar tidak senang?" Wanita itu kembali bertanya.

"Oh no ... aku hanya terkejut karena ini sangat mendadak, Ma," ucap sang anak.

"Baiklah, jangan lupa hidangan malamnya. Aku berharap kau menyediakan babi panggang terlezat buatanmu karena aku sangat merindukan masakanmu," ujar wanita itu dengan penuh harap.

"Ya, baiklah. Apa pun untuk Ibuku tersayang." Anaknya mengangguk mengiyakan meski sang Ibu tidak dapat melihat itu.

"Apa aku perlu mengundang uang berjalanku untuk bermain bersama kita malam ini?" tanya wanita di seberang sana dengan nada bicara genit.

"Oh my ghost ... stop it, Mom! I'm never do it again," tolak sang anak. Dia kini duduk di sofa emas.

"Ck! Ayolah ... semenjak di sana kau jadi sangat alim, padahal kau sudah dua kali aborsi, haha ...." Wanita di seberang sana berdecak sambil terkekeh.

"Fu*k, Mom!" Anak itu mematikan ponselnya secara sepihak. Merasa tertampar dengan ucapan Ibu kandungnya itu.

Tiba-tiba ponsel wanita itu berdering lagi, nama Ibunya tertera dengan sangat jelas. Dia memutar bola mata malas dan ingin sekali rasanya membanting ponsel bermerk  i-Phone 12 pro max  itu. Akhirnya, dengan berat hati dia mengangkat panggilan itu.

"What happened?" tanyanya dengan nada malas.

"Jangan lupakan misi kita," ujar wanita itu dengan nada parau, terdengar mengerikan.

"Of course, Mom."

"Oh ya, aku datang untuk menjalankan satu misi lain," ujar wanita di seberang sana.

"What the?" tanya sang anak semakin penasaran.

"Merebut kebahagiaan yang seharusnya tidak terjadi."

Gadis berambut panjang dan bergelombang itu mengangguk, tidak ingin ambil pusing dengan ucapan Ibunya.

"Manipulasi dia, minta maaf sepenuh hati." Setelah mengatakan itu, wanita di seberang sana langsung mematikan panggilan itu secara sepihak. Wanita berambut gelombang berdecak kesal.

💙💙💙

Putri berjalan mengelilingi koridor sekolah untuk mencari Ara. Dia sudah mencari dari kantin, toilet, podium, lantai 1 dan 3 karena kelas mereka berada di lantai 2, bahkan dia sudah mencari ke toilet pria namun tidak menemukan Ara. Bodoh memang, meski dia berpikir kalau Ara tidak mungkin ke sana, dia tetap mencari ke sana karena Ara pernah mengatakan padanya 'Tidak ada yang mustahil di dunia ini'.

Araldo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang