11. Ditolak

2.2K 192 12
                                    

Nemenin cowok dari nol memanglah legend, tapi pernah gak sih lo temenin cowok glow up?

~Aldo Gans~

Ara terlihat kesulitan dalam membawa buku-buku yang ada di tangannya. 30 buku yang masing-masing tebalnya 100 lembar. Bu Indah, guru fisika, meminta Ara untuk mengumpulkan semua buku tugas dan diletakkan di atas mejanya.

"Kurang kerjaan banget tuh guru, ya."

"Kenapa harus gue cobak yang disuruh?"

"Ehh astaga, dosa ngomongin guru."

"Bisa-bisa gue kena karma kalau ngomongin Bu Indah."

"Ntar malah setiap Bu Indah ngajar gue gak ngerti."

"Masuk kanan, keluar kiri."

Ara terus mengoceh sepanjang jalan sambil jalan bergontai karena keberatan membawa buku.

Tiba-tiba sepasang tangan mengambil beberapa buku dari tangan Ara.
"Lo pasti keberatan, biar gue bantu."

"Duh, makasih banget, Put." Ara menarik nafas lega karena Putri mau membantunya.

Putri tersenyum lembut sambil mengusap puncak Ara.
"Santai aja."

Setelah 3 bulan SMA, Ara dan Putri sudah menjadi teman baik. Ara yakin bahwa Putri adalah anak yang baik walaupun rada-rada bego.

Ara dan Putri berjalan bersama menuju ke kantor guru.

"Untung aja si Dodo sakit, jadi dia gak sekolah, lumayan beban gue ngantar buku berkurang," ucap Ara nyengir.

"Hahaha, untung juga rumah si Nisa kebakaran terus dia gak masuk sekolah," ucap Putri, ikutan nyengir.

"Astaga, dosa put!" Ara tersadar akan dosanya.

"Eh iya, astaghfirullah." Putri segera istighfar.

Mereka bercanda tawa sepanjang jalan.

"Eh itu bukannya Aldo, ya?" Putri menunjuk ke arah dekat mading.

Ara melihat ke arah yang ditunjuk oleh Putri.
"Udahlah, biarin aja," ucap Ara ketika melihat Aldo sedang mojok dengan cewek.

"Makin menghadeh tuh sahabat lo," celetuk Putri.

"Udah biasa itu mah."

"Bentar, gue mau drama dulu," lanjut Ara saat hendak berpapasan dengan Aldo. Putri hanya ngangguk mengiyakan.

"Duh, berat banget," seru Ara sambil memperlambat langkahnya dan berpura-pura keberatan. Ehh tapi emang berat, cuman ini lebih lebay aja.

Aldo melirik ke arah Ara.
"Kenapa, Ra?" tanya Aldo dengan mengkerutkan keningnya. Ara berhenti berjalan.

"Ini, bukunya berat banget," ujar Ara lebay.

"Busett, drama queen banget." Putri berbisik pelan di telinga Ara. Ara meminta Putri untuk diam saja.

"Yaudah, hati-hati aja, Ra," pesan Aldo tanpa menghampiri Ara.

"Awas jatuh, ntar malah ngerepotin gue," tambah Aldo.

Ara berdecak kesal
"Emang gak ada pekanya jadi cowok!" Ara menghentakkan kaki kasar lalu berjalan cepat. Putri berlari mengikuti Ara.

"Ara, kaki lo kejar-kejaran," teriak Aldo.

"Bodoooo," balas Ara dengan teriakannya.

💙💙💙

Setelah selesai mengantar buku fisika ke kantor, Ara dan Putri singgah ke kantin. Kebetulan, ada jam kosong.

Araldo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang